Mohon tunggu...
Muhamad Jalil
Muhamad Jalil Mohon Tunggu... Dosen - Orang pinggiran

Write what you do

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Melewan Gravitasi Tidur Selepas Sahur

16 April 2021   07:03 Diperbarui: 16 April 2021   07:19 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=2zJaI20Rynw

Tidak tidur sehabis shubuh atau sahur itu tidak mudah. Bagi yang sudah terbiasa mungkin ini adalah hal biasa-biasa saja. Yang tidak biasa, mulut suka menguap sendiri. Kira-kira begitu. Rasulullah sendiri menghindari tidur sehabis shubuh, ia lebih memilih aktivitas dzikir hingga waktu suruk tiba.

Bangun sahur yang jadi ciri khas ramadan memaksa seseorang mengubah jam tidur. Rata-rata lama tidur masyarakat Indonesia adalah 6-8 jam. Tidak sedikit orang yang berkurang jam tidurnya lantaran bangun lebih pagi, akibatnya mata masih rapet dan ingin molor lagi. Keadaan ini ditambah dengan kondisi perut kenyang akibat makan sahur. Pasalnya, sehabis makan menyebabkan aliran darah ke usus halus meningkat, sedangkan sirkulasi ke otak jadi berkurang. Akibatnya, rasa kantuk pun tak akan terelakkan.

Berkurangya waktu tidur bukan berarti jadi dalih untuk tidak sahur. Dalam sahur ada keberkahan. "Tasakharu fa inna fissakhuri barokah" tutur Nabi.

Tidur memang penting, namun ada kegiatan lain yang jauh lebih penting dari sekedar tidur. "ojo turu bar shubuh engko rejekemi dithothol pithek" pesan-pesan orang tua kita dulu. Jangan tidur sehabis shubuh entar rejekimu dipatuk ayam. Kurang lebih demikian, terjemahan bebasnya.

Dalam agama ada beberapa waktu yang harus dihindari untuk tidur, yakni: sehabis shubuh, setelah ashar, sebelum maghrib, dan selepas makan. Perintah untuk tidak tidur setelah shubuh terasa jauh lebih berat dibandingkan dengan waktu yang lain. Cuaca yang dingin membuat  menarik selimut jauh lebih aduhai ketimbang aktivitas lain. Harus diakui, penulis juga merasakan hal itu pagi ini.

Dari segi kesehatan, tidur sehabis makan sahur jug tidak baik untuk tubuh. Makanan sahur yang masuk dalam lambung rentan kembali ke esofagus, sehingga memicu asam lambung. Melansir dari kompas.com, tidur sehabis tidur dapat membuat kualitas tidur menjdi berkurang dan yang lebih parah lagi adalah meningkatkan berat badan.

Oleh sebab itu, kita bisa alihkan dengan aktivitas lain agar terhindar rasa mengantuk. Melansir situs [kumparan.com], agar tidak tidur lagi setelah shubuh adalah dengan: (1) mandi; (2) membaca alquran atau berzikir; (3) lakukan rutinitas; (4) semangat berolahraga; (5) lakukan hal baru. Dengan catatan, aktivitas yang dilakukan juga tidak menguras tenaga, sehingga tidak kelelahan.

Tidur sehabis sahur seperti fatamorgana, sepertinya asyik, namun dibaliknya mengandung resiko yang lebih besar.  Pembaca kompasiana, tentu punya trik sendiri agar waktu tidak terbuang sia-sia. Ramadan adalah momentum yang tepat untuk mengisi dengan ibadah yang berkualitas. Walaupun tidurnya orang berpuasa dinilai ibadah, namun kita juga liat-liat waktu yang tepat kapan dan dimana kita tidur.

Pagi ini, penulis isi dengan menulis di depan laptop. Walaupun gravitasi kasur dan bantal jauh lebih besar dan jaun lebih menggoda, kita harus lawan. Sementara itu, kemarin penulis melihat anak-anak remaja di Sleman jalan kaki selepas shubuh. Cara ini sepertinya jauh lebih efektif. Itulah contoh sederhana, agar terhindar kantuk bakda shubuh. Tidak mudah, tapi insyaallah bisa.

Sleman, 16 April 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun