Mohon tunggu...
Muhamad Jalil
Muhamad Jalil Mohon Tunggu... Dosen - Orang pinggiran

Write what you do

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Manfaat Mewarnai Bagi Anak

1 Januari 2019   22:24 Diperbarui: 1 Januari 2019   22:55 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak sulit untuk mendapatkan buku-buku mewarnai di pasaaran, namun kita harus selektif memilih buku itu sesuai dengan passion anak. Anak biasanya menyukai mewarnai suatu objek yang jadi ketertarikan sang anak di televisi. 

Orang tua dapat membeli buku-buku itu di toko buku terdekat. Sekarang buku-buku mewarnai itu banyak tersedia dengan renik dan macam karakter tokoh kartun kegemaran anak. Konten-konten itu tak jauh-jauh dari serial kartun anak di layar televisi.  Ada Tayo, ada Robocar Poli, ada Upin & Ipin, dan lain-lain.

Namun tidak menutup kemungkinan mewarnai objek lain. Seperti yang saya alami, malah anak senang mewarnai dengan objek di sekeliling mereka. Dengan objek-objek ini saya malah dapat menyelipkan  kosakata baru dengan bahasa arab mapun english dalam objek pewarnaanya. Dengan begitu tak terasa anak mendapat pengalaman seni dan bahasa melalui permainan edukatif itu. 

Dan lebih dahsyatnya anak sekarang bisa dikontrol frekuensi nonton televisinya. Sebelumnya memang sangat ketergantungan dengan televisi dan handphone. Semenjak dibelikan buku mewarnai dengan seperangkat pensil warna, alhamdulillah aktivitas di depan stupid box dapat diminimalisir.

Apakah ada hambatan selama mengajak anak untuk mengisi waktu dengan mewarnai? Ya barang tentu ada. Namanya juga hidup selalu ada onak dan duri. Kalau mulus terus, nanti kiranya kita hidup dalam dunia Mario Teguh. Ya kan? 

Hambatan itu bisa datang dari anak bahkan dari orang tua. Kadang kala jika anak sedang semangat-semangatnya mewarnai, justru orang tua tidak ada waktu untuk mendampinginya. Atau sebaliknya jika orang tua sedang ada waktu luang, malah anak menolak untuk mewarnai.

Harap maklum ya!!! Namanya juga anak, rasa ingin tahunya tinggi, sehingga anak sangat mudah untuk bosan. Sebagai orang tua harus memberikan sarana permainan yang variatif. Dan yang paling penting, kita (orang tua) tidak perlu memaksakan kehendak atau keinginan pribadi kita. Orang tua dapat tawarkan permainan lain yang sekiranya sangat bermanfaat bagi perkembangan mental anak. Saran saya: sedapat mungkin dijauhkan dengan gadget yang berlebihan.

Kesenangan mewarnai langsung bisa dirasakan oleh anak. Betapa tidak, karena anak dihadapkan dengan aneka ragam warna yang tidak membosankan. Juga produk karyanya dapat langsung dinikmati oleh semua orang. 

Bertambah membuncah jika karya itu dipampang langsung di dinding atau tempat tertentu, sekiranya anggota keluarga dapat melihatnya. Anak pasti akan bangga ketika dapat menyelesaikan objek pewarnaanya.

Disaat kita memberikan apresiasi inilah konsep discovering ability sudah terbangun dalam keluarga. Jangan sungkan-sungkan memberikan apresiasi pada anak, meskipun hasil pewarnaanya tidak sesuai yang diharapkan orang tua. Namanya juga sedang berproses untuk belajar, tentu hasilnya masih banyak kekurangan. 

Entah itu warna kurang sesuai dengan warna objek aslinya, hasil gambar yang clemang-clemong, pewarnaan yang keluar dari objeknya. Ya begitulah watak belajar selalu berproses. Mungkin tak sempurna didepan kita, tetapi sempurna di depan anak. Yang terpenting kita (orang tua) telah berupaya mewarnai masa-masa kecil mereka dengan penuh warna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun