Mohon tunggu...
Muhamad Jalil
Muhamad Jalil Mohon Tunggu... Dosen - Orang pinggiran

Write what you do

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berbagi Tips Saat Pindah Rumah

21 Agustus 2018   14:19 Diperbarui: 21 Agustus 2018   14:42 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Pernahkah kalian pindah rumah atau kontrakan?. Pertanyaan ini sengaja saya hadirkan diawal agar pembaca mengetahui kemana tulisan ini akan dimuarakan. Hampir setiap orang mungkin mengalami kondisi ini. Entah itu karena pindah kerja, mondok, kuliah, mutasi, dan segudang alasan lain. Pindah rumah atau kontrakan seringkali membuat orang jadi stress. Yang tidak percaya, saya pastikan belum pernah pindah rumah atau kontrakan.

Sejumlah alasan yang sering dikeluhkan tentu akan memakan banyak tenaga, waktu, dan biaya yang tidak sedikit. Apalagi kalau pindahan rumah atau kontrakan itu sudah lintas propinsi bahkan lintas pulau tentu saja akan semakin repot pindahnnya. Kejadian ini pernah saya alami sendiri ketika pada tahun 2013, kami harus pindah kontrakan dari Batam ke Semarang. 

Seingat saya, tidak semua barang bisa dibawa ke Jawa. Hal ini karena ada batasan volume cargo pesawat. Barang-barang yang tidak bisa kami bawa akhirnya kami jual dengan harga yang murah. Dan sebagian lagi diberikan kepada saudara dan tetangga yang membutuhkan. 

Kisah yang sama juga dialamai teman kuliah dari Aceh, ia menjual seluruh aset rumah tangganya dengan harga ala kadarnya, kecuali baju dan tupper ware. Dan saat sampai Yogyakarta ia harus mengeluarkan biaya lebih untuk membeli perabotan rumah tangga,biaya kontrakan baru, air, dan listrik.

Momen kepindahan ini juga harus diulangi lagi saat saya ditugaskan kampus untuk mengambil S3 di salah satu kampus ternama di kota Gudeg. Untungnya jarak Kudus-Yogyakarta tidak terlalu jauh, sehingga barang-barang bisa diangkut melalui perjalanan darat. Sebagai insan biasa, sudah fitrahnya manusia akan mengalami rasa takut dan khawatir jika harus pindah tugas atau pindah domisili. 

Kalau harus mengeluarkan tenaga, pikiran biaya dan biaya itu memang sudah sewajarnya. Namun saat harus meninggalkan lingkungan terdekat yang sudah dibangun dengan baik itulah yang kadang kali kita merasa berat untuk pindah rumah atau kontrakan. 

Kita sudah terlanjur akrab dan kenal dengan tukang sayur, tukang adzan, penjual kelontong, Kyai Kampung, tukang counter, tukang galon, dan masih banyak lagi yang lain. inilah aset silaturahmi yang sebenarnya berat untuk dilepas.

Belum lagi saat nanti pindah, kita memiliki tantangan untuk sesegera mungkin untuk langsung beradaptasi dengan lingkungan yang baru. "Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya." Pepatah itu sebenarnya mengajarkan agar manusia lebih peka terhadap kebudayaan setempat. Dimana bumi dipijak, disitu langit kita junjung. Karena budaya satu dengan yang lain pasti berbeda. 

Oleh karena itu, sebisa mungkin kita menghargai budaya yang berkembang di masyarakat tersebut. Jangan membanding-bandingkan budaya setempat dengan budaya masyarakat sebelumnya. Inilah salah satu kunci sukses agar pindahan rumah menyenangkan tanpa hambatan apa-apa. Justru dengan momen ini, kita bisa menambah saudara, teman, dan menambah lingkup pergaulan kita di masyarakat.

Beberapa tips bisa kami bagikan agar pindahan berjalan dengan lancar. Tips ini kami buat berdasarkan pengalaman pribadi. Kalaupun ada kurangnya mohon koreksinya.

  • Berpamitan dan minta doa restu sama tetangga kalian sebelum pindah. Dengan seperti ini tentu akan membawa dampak yang baik bagi tali silaturahmi kalian. 
  • Pengalaman dengan kegiatan ini akan banyak memberikan banyak kemudahan dan keberkahan hidup.
  • Jika kalian statusnya belum memiliki rumah pribadi, pastikan perabot rumah tangga yang dibeli jangan terlalu banyak. Beli barang yang sekiranya sangat dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan fisiologis. Agar saat nanti pindahan tidak terlalu banyak barang yang dibawa.
  • Pastikan sebelum pindahan, barang-barang yang akan dibawa dikemas rapi dalam sebuah wadah, misalkan kardus. Hal ini akan memudahkan penyedia jasa angkutan untuk mengangkut ke dalam bak mobil.
  • Pesan mobil yang sesuai dengan volume muatan kita. Jangan memaksakan membawa barang yang melebihi muatan barang. Hal ini akan membahayakan orang lain.
  • Sebelum pindah, lebih baik kita sudah survey ke tempat tujuan. Pilihlah tempat kontrakan yang sudah disesuaikan dengan budget, kondisi lingkungan yang nyaman, jumlah kamar sesuai jumlah isi keluarga, kamar mandi bersih, kebutuhan air tercukupi dengan baik, penerangan jalan, tersedia parkir, sanitasi yang baik, dekat pasar, dekat fasilitas kesehatan, dst.
  • Jika ada hutang sama penjual warung kelontong dan sayuran, harapannya diselesaikan terlebih dahulu.
  • Menyelesaikan tugas-tugas di tempat kerja dengan baik.
  • Bersilaturahmi ke warga baru, khususnya kepada ketua RT dengan menyerahkan fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) agar tidak menimbulkan kecurigaan kepada masyarakat
  • Sesegera mungkin beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
  • Sebisa mungkin pro-aktif terhadap kegiatan masyarakat, seperti gotong royong, tirakatan, selapanan, yasinan, dan tahlilan.

Penulis menyadari tips di atas masih banyak hal yang barangkali tidak pas. Karena dari sekian pembaca memiliki latar belakang pendidikan, pengalaman, dan gaya hidup yang berbeda. Ikhtiyar kami, paling tidak dengan 10 tips ini mempermudah dan meringankan beban saat pindah rumah.  Jadikanlah momen pindah sebagai hijrah untuk memperluas jaringan dalam menebarkan nilai-nilai kebaikan. Bukan begitu?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun