Mohon tunggu...
Muhamad Jalil
Muhamad Jalil Mohon Tunggu... Dosen - Orang pinggiran

Write what you do

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Klenyem yang Mendunia

16 Maret 2018   08:23 Diperbarui: 16 Maret 2018   15:45 1984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia kaya akan panganan traditional. Rasanya tidak kalah dengan kuliner produk barat yang cenderung fast food dan junk food. Justru klenyem adalah kekayaan local wisdom yang bebas zat aditif. Kandungan vitamin dan gizinya sangat banyak. Mengandung zat energi dan rendah kalori. Segala kelebihan klenyem harusnya jadi alternatif camilan buat semua kalangan. Apalagi klenyem merupakan warisan budaya nenek moyang kita. Dan belum tentu di negara lain punya camilan semacam klenyem.

Hampir setiap daerah memiliki kekhasan panganan yang berbeda antar daerah satu dengan yang lain. Warisan kuliner yang masih eksis ditengah gempuran kuliner arabic dan westernic adalah klenyem. Panganan asli Jepara ini, diminati oleh sebagian warga. Walaupun bahannya merepresentasikan makanan ndeso tapi rasanya tak kalah makanan hotel bintang lima ibukota.

Klenyem tak hanya ditemukan di Jepara, akan tetapi daerah karisidenan Pati umumnya banyak didapat, termasuk Grobogan. Khusus di pasar-pasar tradisional, penjual jajan pasar banyak menjajakan. Di Kudus misal namanya bukan klenyem lagi. Penduduk asli sini menyebutnya dengan istilah lempok. Antara lempok dan klenyem tidak jauh berbeda. Mereka sama-sama berbahan parutan singkong, parutan kelapa, sedikit garam, dan gula merah.

Kendati banyak kelebihan pada diri klenyem namun tidak membuatnya digemari oleh kebanyakan orang apalagi anak-anak "Jaman Now". Singkong sebagai bahan utama pembuatan klenyem terlanjur mendapat stigma negatif sebagai bahan pengganti beras. Singkong selalu dinomor duakan bersama ubi jalar, sagu, labu, talas, dan seterusnya. Padahal singkong zat tenaga yang aman buat penderita gula karena rendah kalori. Singkong selalu dianjurkan dokter untuk dikonsumsi oleh (Diabetes Mellitus) DM. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nasi siger dari ubi kayu menunjukkan kadar glukosa darah seseorang 2 jam post prandial sebesar 89 mg/dL lebih rendah daripada nasi putih sebesar 95 mg/dL dan pemberian nasi siger pada penderita diabetes tipe 2 selama 28 hari dapat menurunkan kadar glukosa darah dari 179,5 mg/dL menjadi 157,5 mg/dL (Septriana Diniarti, 2017).

Singkong atau ubikayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu sumber karbohidrat lokal Indonesia yang menduduki urutan ketiga terbesar setelah padi dan jagung. 

Tanaman ini merupakan bahan baku yang paling potensial untuk diolah menjadi tepung. Singkong segar mempunyai komposisi kimiawi terdiri dari kadar air sekitar 60%, pati 35%, serat kasar 2,5%, kadar protein 1%, kadar lemak, 0,5% dan kadar abu 1%, karenanya merupakan sumber karbohidrat dan serat makanan, namun sedikit kandungan zat gizi seperti protein ("Manfaat Singkong - Suplemen Sinar Tani - Download - Balitbangtan," n.d.). 

Singkong juga mudah penanaman. Perawatan relatif mudah dibandingkan padi. Usia tanam hingga panen berkisar 6-7 bulan. Tanaman yang berdaun menjari ini hanya cukup dengan stek batang sudah tumbuh tunas. Singkong berkembang biak dengan cara umbi akar. Maka dari itu, umbi singkongnya tak bisa bertunas. Beda dengan umbi batang seperti ubi jalar yang digeletakkan di atas tanah akan muncul tunas. Singkong bisa diolah tak hanya jadi klenyem tetapi bisa dijadikan bahan baku berbagai makanan tradisional lain. Saya sebut contoh; gethuk, samplok, gathot, ceriping, kolak, dsb. Pernah makan kan makanan ini?

dok.pribadi
dok.pribadi
Jadi tak perlu ragu untuk mengkonsumsi klenyem ini. Sudah saatnya kita lebih bangga dengan kekayaan kuliner dalam negeri dibandingkan kuliner luar negeri. Makanan yang datang dari luar rata-rata nilai gizinya sedikit, berpengawet, dan relatif mahal. 

Klenyem yang murah tetapi tidak murahan. Klenyem sangat sehat dibuat camilan keluarga. Bebas zat pengawet dan pemanis buatan. Hampir makanan toko sekarang dipenuhi dengan bahan-bahan berbahaya bagi tubuh. Klenyem yang alami membuatnya pantas disejajarkan dengan panganan yang ada di swalayan dan mall-mall milik asing

Menyambut aktivitas seharian, klenyem menjadi hidangan tak terlewatkan. Karena kami percaya klenyem banyak khasiat dan energi buat bekal energi dalam menjalani kegiatan yang padat di kampus. Dan klenyem sudah pantas disetarakan dengan kuliner level dunia karena banyak manfaat yang didapat. Karena ilmuan gizi menyarankan makanan yang kaya akan gizi dan bebas dari bahan aditif macam pengawet, pemanis, pewarna, dan penyedap rasa. Untuk itu kita harus bangga karena klenyem representasi panganan yang dianjurkan ahli gizi dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun