Kok kalah melulu sih PDIP? Padahal mayoritas rakyat sangat berharap PDIP dan kawan-kawan mampu menguasai Parlemen agar program-program Kerakyatan Jokowi dapat berjalan dengan lancar. Kenapa sih Gerombolan si Berat itu yang menang terus. Memang sih mereka banyak jumlah partainya tetapi masa’ nggak bisa sama sekali mengalahkan mereka?
Tapi biarlah KMP menang agar ini semua menjadi pelajaran berharga buat kita semua. Dan jangan terlalu kuatir dengan masalah-masalah berikutnya seperti KMP akan menjegal Jokowi, KMP akan memakzulkan Jokowi dan lain-lainnya. Selama rakyat bersatu hal tersebut akan mendapatkan perlawanan keras dari rakyat.
Pertanyaannya kemudian, sebenarnya apa sih penyebab KMP selalu bisa menang dari koalisi PDIP? Tentu kita semua bisa mencoba menganalisanya. Dan menurut Ane hal-hal inilah yang menyebabkan KMP bisa begitu perkasa :
1.KMP selain memang didukung oleh 7 partai dengan kekuatan Legislatif sebesar 62%, tidak bisa dipungkiri bahwa KMP juga didukung oleh Politisi-politisi yang lebih pintar dan sudah pasti lebih “licik”. Bahkan ada mbah-mbah Politisi disana seperti Amin Rais, Akbar Tanjung dan beberapa jago konspirasi dari Golkar. Mereka-mereka ini yang sangat dominan mengatur taktik dan strategi. Grand Design lah kalau kata orang Batak. Hehehee
2.Yang kedua adalah KMP memiliki senjata canggih yang memang dibuat “Resmi” dan hanya bisa dipergunakan oleh KMP saja sementara koalisi yang lainnya tidak difasilitisi oleh senjata ini. Apakah itu? Senjata itu bernama UU MD3, senjata curang tetapi ternyata kok malah disahkan oleh Mahkamah Konstitusi. Dengan adanya senjata ini maka KMP bisa menggunakannya untuk mensahkan semua strateginya. Parlemen Baru bisa dimenangkan mereka, apalagi kalau cuman Voting-voting Pilkada dan lain-lain sebagainya. Inilah senjata pamungkas yang akan selalu dipakai KMP untuk melawan siapa saja yang ingin mengganggu KMP.
3.Kekakuan Megawati. Sebagai Pengambil Keputusan Tertinggi, banyak orang yang bilang Megawati sombong, mungkin itu benar. Tetapi lebih tepat sebenarnya dikatakan bahwa Megawati memang orang yang sangat kaku. Megawati sebenarnya punya pakem Nasionalisme yang kuat, tetapi juga sangat polos dalam memperjuangkannya. Itulah kekurangannya sebagai Politisi sehingga sangat jarang sekali melakukan lobi-lobi. Akibatnya kemudian Megawati menjadi sulit mendapatkan “Teman” di Parlemen.
4.Jusuf Kalla Tak Bergigi lagi. Jusuf Kalla atau JK dipilih oleh Megawati dan PDIP dengan alasan keseniorannya dalam kancah politisi nasional. JK dianggap Lincah dan Komunikatif sehingga mampu menembus berbagai kalangan. Apalagi dengan posisinya sebagai Mantan Ketua Umum Golkar dan mantan Wakil Presiden, JK oleh PDIP dan Megawati sangat diharapkan mampu menggalang kekuatan politik diluar lingkaran PDIP. Tapi faktanya JK tak mampu melakukan Penetrasi ke Golkar, apalagi ke partai-partai lain. Berbeda dengan Surya Paloh yang masih ikut mencoba wara-wiri menggalang kekuatan koalisi PDIP, JK malah sepertinya hanya duduk-duduk saja menonton. Ada pikiran juga jangan-jangan JK setuju-setuju saja dengan Dominasi KMP dengan target terakhir Jokowi dilengserkan dan JK yang menjadi Presiden. Begitukah?
Begitulah kira-kira 4 hal yang terlihat dominan sebagai penyebab keperkasaan KMP. Meskipun tentu factor-faktor lainnya tetapi 4 hal itulah yang paling dominan.
BENARKAH KEMENANGAN KMP ADALAH KEMENANGAN PRABOWO?
Kayaknya nggak deh. Kemenangan KMP adalah Kemenangan Golkar dan PAN.Bukan kemenangan Prabowo! Kalau PKS menang tidak? Ya menang juga sih. Dengan kemenangan KMP yang paling bersorak-sorai memang PKS , Fadli Zon dan Prabowo. Ya memang PKS sudah merasa dendam mereka terbalas kepada Jokowi. Fadli Zon dan Prabowo juga merasa demikian.
Tetapi sebenarnya yang menang dari Konstelasi Politik selama sebulan terakhir ini adalah Golkar dan PAN. Golkar malah berhasil menempatkan kadernya sebagai Ketua DPR, sedangkan PAN berhasil menempatkan kadernya sebagai Ketua MPR. Itu baru keuntungan awal saja.
Dan untuk kedapannya 2 partai ini pasti akan melakukan manuver-manuver selanjutnya yang membuat Prabowo dan PKS terkejut. Mungkin tidak saat ini tetapi dalam beberapa saat ke depan semua itu akan terjadi.
Untuk Prabowo, jangan senang dulu. Jangan terlalu berharap 2019 adalah miliknya. Perjalanan panjang masih harus ditempuh. Jalan-jalan penuh liku masih akan menghadang. Dan jangan lupa, dalam politik sebenarnya Tidak ada Kawan yang abadi.
Salam Blogger.
