Mohon tunggu...
Galang
Galang Mohon Tunggu... Lainnya - Whatever will be, will be

Hanya manusia sederhana yang suka beropini terhadap fenomena yang terkadang diluar nalar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bapak

27 Oktober 2020   14:26 Diperbarui: 27 Oktober 2020   14:39 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mesin waktu membawaku ke 21 tahun silam

Diasana, di sebuah istana mewah kulihat beberapa sosok yang tak asing lagi dimataku

Ada seorang raja yang masih terlihat gagah

Seorang ratu yang senyumannya mampu memberi ketenteraman jiwa

Dan dua orang putri berparas cantik jelita yang pastinya akan menjadi idaman para pujangga kelak

Sementera itu, 

Seorang anak kecil laki-laki polos tengah berlari-lari mengejar kupu-kupu cantik

Ya,aku tahu dia adalah aku

Memalukan sekali seorang laki-laki bermain dengan kupu-kupu

Sungguh memalukan!! 

Senyum tipis terbingkai di wajahku mana kala menyaksikan kembali kisah keluarga istana ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun