Mohon tunggu...
Daud M Nur
Daud M Nur Mohon Tunggu... Penulis - Wartawan

Menulis mengabadikan sejarah hari ini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Potret Kemiskinan, Penarik Becak Tembilahan Terbujur Kaku

13 Januari 2020   13:04 Diperbarui: 13 Januari 2020   13:37 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PENARIK BECAK DITEMUKAN MENINGGAL DUNIA DI JALAN JENDERAL SUDIRMAN, TEMBILAHAN, MINGGU SIANG (12/1/2020)--gagasanriau.com

Kerasnya kehidupan membuat mereka yang sudah usia lanjut (Lansia) pun harus tetap bekerja banting tulang untuk memenuhi kebutuhan keluarga si pengayuh becak di Kota Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.

Ratusan para tukang becak di Tembilahan tak peduli dengan persaingan saat ini. Meski tranportasi tradisional ini kurang diminati pengguna, namun mereka tetap mengayuh becaknya yang sudah reyot dan berkarat.

Inilah potret kemiskinan di Kota Tembilahan yang sangat menyayat hati, puluhan tahun mereka menggeluti pekerjaan yang dinilai tidak manusiawi ini. Yang sangat mengejutkan warga Indragiri Hilir, si pengayuh becak ditemukan terbujur kaku di Jalan Jenderal Sudirman, Tembilahan, Minggu siang (12/1/2020).

Lansia malang tersebut bernama Tamjudin (64), Warga Jalan Prof M Yamin, Gang Sempurna, Tembilahan. Usianya tampak sudah tidak layak berkerja, namu karena kondisi keuangan dan tidak mampu untuk terus bertahan membuat Tamjudin harus berada pada kondisi yang sangat menyakitkan. Inilah fakta dan realita, diduga kelelahan si tukang becak meninggal dunia di atas becaknya yang sudah berkarat.

Awalnya, seorang saksi bernama Suryadi (34) mengira Tamjudin sedang tertidur di atas becak. Namun, Suryadi melihat kejanggalan dengan posisi tidur, Tamjudin, yang menyamping hingga hampir terjatuh ke aspal jalan.

"Curiga tukang becak tersebut telah meninggal dunia, kemudian Suryadi melaporkan kejadian tersebut kepada Piket Mapolsek Kawasan Pelabuhan," tutur Kapolsek KSKP, IPDA Ridwan kepada awak media, Minggu (12/1)

Si pengayuh becak malang itu dibawa ke Rumah Sakit Puri Husada Tembilahan. Dari hasil pemeriksaan oleh pihak medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Selanjutnya jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Berdasarkan keterangan anak kandung korban, yakni Arman Jaya, sang Ayah, Tamjudin memang memiliki riwayat penyakit darah tinggi.

Ini bukan kali pertama pengayuh becak ditemukan meninggal dunia, pada 17 Januari 2018 lalu seorang pria lanjut usia (lansia) ditemukan meninggal dunia diatas becak di Jalan Baharuddin Yusuf, Tembilahan. Menurut penuturan warga yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP), si pengayuh becak tersebut ditemukan tidak bergerak di atas becak yang terparkir di pinggir jalan tersebut.

MENGUKUR PENDAPATAN TUKANG BECAK BEROPERASI DI TEMBILAHAN

Menurut pengakuan salah seorang tukang becak, Haris (82 tahun), tarikan becaknya hanya mampu menghasilkan uang 25.000 sampai dengan 30.000 perhari. Bahkan tidak dapat penumpang sama sekali, itu diakibatkan gairah pengguna becak sangat minim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun