Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan di Bandara Kloten, Swiss

20 Oktober 2016   12:24 Diperbarui: 20 Oktober 2016   12:49 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Asyiknya pernah tinggal di Semarang. Untuk terbang, Cuma butuh 15-30 menit saja menuju bandara. Itu nggak pakai macet lho yaaaa. Rupanya keberuntungan seperti itu nggak bisa dinikmati di Jerman. Bandara Stuttgart harus ditempuh minimal 1 Jam tanpa macet atau dengan KA 2 jam, harus ganti kereta 2 -3 kali. Apalagi Frankfurt, tiga jam! Belum sampai Indonesia sudah capek duluan. Ampunnn ...

Nah, sejak boleh terbang dari Swiss, saya sedikit lega karena ke bandara di Kloten itu hanya sejam dari rumah. Yang nganterin lega, badan nggak jadi remuk. Maaf, ya Hunny.

1. Gratis internet
Meski lagi dalam perjalanan tetap harus up to date. Dunia tanpa internet? OMG! Apa kata dunia? Buat Kompasianer yang ingin terbang ke Eropa lewat Kloten, nikmati fasilitas internet gratis selama 120 menit.  Eh, caranya gimana dong?

Yang murah nggak selalu belipet, kok. Tinggal setting Wifii dan pilih link bandara. Lalu klik registrasi. Isi nama, alamat lengkap, e-mail dan No HP. Sebuah kode akan dikirim dalam waktu singkat. Masukkan kode dalam log in dan taraaaaa... wifii ist da! Silakan menggunakan internet untuk surfing, Face time, Whatsapp atau lainnya.
Kode tersebut berlaku atau tersimpan selama 12 bulan. Lumayan kan? Setahunnnnn.

2. Skytrain
Jika Gate Kompasianer ada di bawah misalnya E, silakan lelah bolak-balik mencari tangga berjalan dan menggeret bagasi tangan. Di antara itu ada skytrain gratis.
Mengikuti adat orang tertib di Eropa, berdiri di belakang garis yang ada di lantai sebaiknya diperhatikan betul. Pintu akan terbuka dan tertutup secara otomatis. Pasang telinga baik-baik apa kata informasi. Misalnya dalam bahasa Inggris atau Jerman yang kira-kira perintahnya adalah " Harap menjauh dari pintu karena akan tertutup secara otomatis".

Ada kisah menegangkan terjadi. Seorang calon penumpang telat sekian detik untuk masuk. Artinya, ia mau masuk setelah informasi menggema bahwa pintu akan segera ditutup dan penumpang harus merapat ke tengah. Walhasil, tasnya yang terjepit berhasil ditarik lagi dan nggak jadi ikut kereta. Bayangkan kalau tas yang tersangkut tak bisa lepas dan tetap dipegang sang empunya? Bisa-bisa terseret sampai tembok batas. Seremmm.

3. Toko Roti
Kalau sebelum berangkat belum makan bisa payah. Lapar akan menyerang sementara makanan di bandara mana ada yang murah meriah cobaaa? Ada juga toko roti. Brezel dengan mentega misalnya, dibandrol 3 CHF. Lah, di Jerman cuma 1,30€ atau 1,20 CHF. Itu saja ukurannya sak Upil eh lebih kecil. Ham-ham... habis deh. Ya begitulah .. Kalau mau sabar, tunggu saja makanan gratis dari pesawat setelah boarding. Selain melatih kesabaran juga mengajak orang menghargai makanan, dimakan sampai habis karena tadi sudah kelaparan duluan. Haha.

4. Perhatikan visa
Meski sudah punya Niederlassungerlaubnis untuk tinggal di Jerman tanpa batas, rupanya belum menjamin saya untuk bisa seenaknya ke Rumania.  Masih ingat kan cerita perseteruan maskapai Swiss dan imigrasi Swiss? Satunya melarang saya terbang karena bukan warga EU, yang satunya mendukung bahkan belakangan sampai kasih hotel gratis gara-gara gagal terbang dengan alasan saya pemegang visa tak terbatas. Baik. Periksa lagi ke kedutaan negara yang bersangkutan apakah boleh terbang tanpa visa atau harus melamarnya. Jangan seperti saya yang hanya mengandalkan informasi di internet. Mali bertanya memang sesat di jalan. Meski tertulis maksimal boleh 5 hari berada di Rumania tanpa visa, rupanya masih ada prasyarat lain, misalnya untuk alasan transfer saja atau sejenisnya.

5. Dekat Obyek Wisata
Yang seneng jalan-jalan dan sudah berada di Swiss, rugi kalau nggak nengok air terjun indah bernama Rheinfall di Schaffhausen. Air yang mengalir alami dan deras itu jadi sumber listrik Swiss. Nggak jauh kok. Paling nggak 30 menit dari Kloten. Ingat, ada dua pintu; satunya bayar dan satunya tidak bayar.  Yang bayar deket dengan sebuah puri dan halte untuk naik kapal. Ratusan tangga akan mengantar wistawan memandang air terjun dalam jarak cm bukan meter, seperti gerbang satunya. Gerbang yang satu, memiliki taman bermain, toko souvenir dan toilet.

6. Hotel murah
Tak mau jauh dari bandara? Pilih hotel di daerah Kloten, apalagi yang memiliki shuttle bus gratis ke bandara. Booking.com sering menawarkan promo diskon hotel.  Contohnya dari 110CHF semalam menjadi 61CHF. Lumayan kan. Hotel-hotel yang ditawarkan terletak di Kloten. Kota kecil yang menarik untuk disimak (gereja tua, bangunan kuno dan lain-lain).

OK. Sudah mantap memilih bandara di Swiss ini? Semoga catatan di atas bermanfaat. Dalam Traveling, salam koteka. (G76)

PS: Ditulis waktu jetleg nggak bisa tidur di dalam A380. Oww pakai HP ngga bisa up load gambar ...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun