Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Oster Wanderweg, Jalan Setapak Khusus Paskah di Jerman

2 April 2021   15:43 Diperbarui: 2 April 2021   18:04 1005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ide dari pemkot yang patut dicontoh Indonesia (dok.Gana)

"Semua HP, laptop, Ipad ditinggal di rumah." Suami sudah kasih aba-aba. Ia berlagak galak. Padahal pria saya ini tidak begitu.

"Yaaaaahhh ..." Kami bertiga seperti anggota koor yang sedih karena dilarang membawa gadget.

"Hari ini hari Minggu, hari keluarga. Nanti kalau semua main HP, nggak asyik. Hari harus dimanfaatkan untuk lebih mesra satu sama lain kan seminggu beraktivitas sibuk sendiri-sendiri. Anak-anak sekolah online, kamu dan aku kerja. Pulang sudah sore, lalu makan malam, duduk sebentar eee sudah malam harus tidur," Suami saya berpesan.

Belahan jiwa saya itu paling suka kalau berlibur di mana tidak ada jaringan internet. Kaminya yang mewek. Paling seneng lagi kalau ada di pulau terpencil yang nggak ada apa-apanya. Yahh, serem, seperti di film horror. Enggak asyik.

Dan dulu sebelum pandemi, Jumat sore sampai Minggu sore, kami biasa traveling mengunjungi kota-kota Jerman atau kota di negeri sebelah seperti Perancis atau Swiss. Sayang, sekarang hal itu hanya fatamorgana.

Setelah berargumen, suami mengangguk. Saya boleh bawa HP untuk memotret saja, tidak boleh untuk melihat sesuatu. Iya, karena hari itu, kami hendak pergi ke Oster Wanderweg di kota. "Siap, komandan." Janji saya terpatri.

Jalan setapak untuk paskah (dok.Gana)
Jalan setapak untuk paskah (dok.Gana)
Hiasan telur paskah raksasa (dok-Gana)
Hiasan telur paskah raksasa (dok-Gana)
Bunga Narsis (dok.Gana)
Bunga Narsis (dok.Gana)
Apa itu Oster Wanderweg?

"Oster" artinya paskah. "Wander" dari kata "wandern" alias jalan-jalan. "Weg" sama saja dengan jalan setapak. Jadi jalan setapak yang ditandai dengan penanda jalan yang memungkinkan orang untuk mengikuti rute yang ada (bisa panjang, bisa pendek), dengan dekorasi menarik yang berkenaan dengan paskah (telur, kelinci, tanaman musim semi seperti Narsiscus).Di sana, ada sebuah jalan lurus yang ditumbuhi pepohonan. 

Nah, jalan setapak yang kami kunjungi hari itu adalah di kawasan Tuttlingen, pusat pabrik alat kedokteran yang terkenal di seluruh dunia. Oh ya, Tuttlingen ini bisa dicapai melalui bandara Zurich.

Dengan menggunakan kendaraan pribadi bisa 1-1,5 jam sampai. Pakai kereta bisa 2 jam lebih sedikit. Kalau melalui bandara Frankfurt, 3 jam dengan mobil pribadi atau 4 jam dengan kereta.

Dari Berlin tambah jauh lagi, dengan kereta api harus ditempuh setidaknya 6-7 jam dengan naik-turun kereta berulang kali atau dengan kendaraan pribadi selama 6 jam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun