Fase kedua adalah masa percobaan untuk perpisahan antara anak dengan orangtuanya. Setelah orangtua menyerahkan anaknya kepada guru, ibu/bapak tadi mengucapkan kalimat perpisahan misalnya "Ibu pergi dulu sebentar, ya, nanti kembali lagi, Nak."
Tidak lupa untuk memeluk dan mencium anak supaya ada kasih sayang yang disampaikan dalam perpisahan. Reaksi anak pasti menangis, meskipun ada juga anak yang cuek saja ditinggal pergi.
Si ibu/bapak tadi berada di kamar yang tidak jauh dari ruang kelas di mana anak ditinggal.
Untuk menenangkan anak, guru mengajak bermain, berbicara, bercanda, jalan-jalan di dalam atau di luar ruangan. Biasanya anak masih terus menangis, lalu diam, kemudian menangis lagi.
Anak akan menunjuk pintu, arah di mana ibu/bapaknya menghilang. Selama 10-30 menit, ibu/bapak akan dipanggil guru untuk menjemput si anak. Mereka akan meninggalkan TK.
Fase ketiga adalah pemisahan anak dengan orangtuanya dalam waktu singkat antara 1-2 jam selama 1 minggu. Orangtua boleh meninggalkan TK misalnya berbelanja atau jalan-jalan di dekat gedung sekolah.
Jika ditelpon guru, orangtua kembali ke TK untuk menjemput anak. Biasanya orangtua akan khawatir, tugas guru untuk menenangkan dengan mengatakan bahwa ini sudah menjadi tugas rutin, semua akan baik-baik saja. Biasanya anak akan makin rewel ketika dipegang guru, kalau orangtua masih ada di ruangan.
Fase keempat, yakni pemisahan anak dengan orangtuanya dalam waktu yang lebih lama. Misalnya sampai makan siang jam 12. Jadi ketika anak-anak sudah makan siang dan segera masuk ke kamar tidur untuk istirahat, si anak tersebut boleh pulang bersama orangtuanya. Ini terjadi selama 2-3 minggu.
Fase kelima, masa stabilisasi. Kalau biasanya semua dikerjakan oleh orangtuanya (ibu/bapak), pada masa ini hanya guru yang mengerjakannya.
Seperti menyuapi, memberi minum, memangku, menggandeng, mengganti popok, bermain bersama, dan lain-lain selama seharian. Jika anak baik-baik saja alias tidak rewel, masa transisi diakhiri.
Namun, jika anak masih belum bisa menerima kehadiran guru yang mengasuhnya, proses diulangi lagi, di mana kehadiran ibu/bapak si anak diperlukan.