Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Terbenam dalam Salju, Setelah Melihat Air Terjun "Fahler"

8 Februari 2021   23:02 Diperbarui: 9 Februari 2021   02:37 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan ke hutan bersama keluarga (dok.B69)

Air terjun merupakan kekayaan alam yang membuat kita tahu, bahwa airnya akan selalu jatuh ke bawah sesuai gravitasi bumi dan tentu, menuju ke segala arah, sesuai karmanya yang bebas berkelana. Gemericik airnya tergantung dari bebatuan mana yang menahannya. Suaranya bagai melodi, sangat khas sekali.

Entah, entah sudah berapa air terjun yang sudah saya temui di Indonesia, Thailand, Nepal, Jerman, Swiss... Semuanya memiliki kecantikan sendiri-sendiri. Semua mencipta takjub. Hanya saja, semua tetap saja sama, airnya seputih warna kapas kadang jernih bagai kristal.

Perasaan berkunjung ke air terjun itu selalu sesuatu, betul-betul istimewa. Ada perasaan lepas-bebas yang ada di dada, begitu menatap jatuhan airnya yang menghujam tanpa ampun, alirannya pun sangat menenangkan.

Diamlah sejenak, pejamkan mata dan biarkan telinga menangkap kesunyian. Lagu alam yang menyejukkan jiwa ada di sana. Meditasi, selaksa makna.

Apakah Kompasianer pernah merasakan demikian?

Air terjun selalu turun ke bawah, lalu ke segala arah. (Dok.B69)
Air terjun selalu turun ke bawah, lalu ke segala arah. (Dok.B69)
Musim salju adalah waktu yang tepat untuk melihatmu

Kebanyakan air terjun saya datangi di musim panas atau di musim kering. Belum pernah saya melihat air terjun di musim salju yang basah dan dingin. Dan hari itu, adalah pertama kalinya. Sungguh luar biasa. Katanya, jika suhunya sangat rendah, umumnya, air terjun bak film "Frozen" di mana air tiada bergerak. Ia kaku bersama udara. Warnanya jernih mengingatkan pada sang berlian, laksana kekuatan cinta yang menebarkan jiwa-jiwa kasmaran.

Dan hari itu, masih musim salju, tapi temperatur lebih hangat dari hari-hari sebelumnya. Para salju telah mencair dan air begitu deras mengalir dari atas turun ke bawah, menerjuni permukaan tinggi ke yang rendah.

Polos saya tatap keindahan air terjun di sana. Hati serasa berguncang. Kecepatan airnya bagai pacuan kuda atau karapan sapi. Semua partikel air sangat energik, berlomba-lomba, "Zack-zack-zack ..."

Jembatan tertutup salju (dok.Gana)
Jembatan tertutup salju (dok.Gana)
Air dari atas ke bawah (dok.Gana)
Air dari atas ke bawah (dok.Gana)
Salju seputih kapas dan air sejernih kristal (dok.Gana)
Salju seputih kapas dan air sejernih kristal (dok.Gana)
Tempat hiking di antara air terjun

Anak-anak pramuka atau di Jerman disebut "Pfad-Finder" (Pfad=jalan setapak, Finder=penemu), kebanyakan menyukai aktivitas seperti hiking. Praja muda karana ... ketahuan pula dari betisnya. Itu sebabnya, kaki-kaki ini tak lelah untuk menjejaki area yang basah, putih dan dingin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun