Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Beda Indonesia dan Jerman dalam Mengutamakan Orang yang Divaksin

19 Januari 2021   01:22 Diperbarui: 22 Januari 2021   00:59 1873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi vaksin corona. (sumber: Shutterstock via kompas.com)

***

Dari tahun kemarin, saya banyak mengikuti perkembangan bagaimana penelitian tentang vaksin ini dilakukan. Atau ketika Trump sesumbar sudah pesan dari laboratorium di Tuebingen, Jerman yang 1 jam dari rumah kami. 

Atau isu bagaimana menteri kesehatan banyak diserang karena dianggap kurang handal dalam mengatasi masalah pandemi, khususnya dalam ketersediaan stok vaksin dan pendistribusian ke pusat-pusat vaksin. Ada berita bahwa pelaksanan di lapangan jauh dari harapan.

Lebih dari itu, pada tahun baru, Angela Merkel 66 tahun sebagai kanselir Jerman sudah mengatakan bahwa ia akan bersedia divaksin jika sudah tiba gilirannya. 

Banyak media menuliskan mengapa demikian? Padahal presiden Amerika Serikat dan negara lainnya sudah memberikan contoh di depan kamera, siaran langsung. Apakah ini karena di Jerman memang aturan vaksinasinya begitu, dan harus antri? Artinya baru musim panas karena beliau masuk grup ketiga yang mendapat vaksin?

Bangga juga dengan Indonesia, di mana pemimpin negaranyalah yang pertama divaksin. Saya pikir sebuah contoh yang baik, di antara kesulitan dan kepanikan yang sekarang sedang terjadi. 

Sekali lagi, "nagara mawa tata, desa mawa cara." Tiap negara beda-beda. Sudah biarkan begitu saja adanya, karena sudah ada ahlinya yang mikir. (G76).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun