Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

8 Perilaku Sederhana Demi Mendukung Stabilitas Sistem Keuangan Negara

30 Juni 2020   19:42 Diperbarui: 30 Juni 2020   19:31 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Lebih jauh, saya kira menyimpan uang tunai seperlunya tidak salah selama masa corona. Beberapa kebutuhan seperti membayar pesanan makanan, membayar bea pos dan membeli buah saat mobil box pengantar buah lewat, bisa diatasi. Mereka itu barangkali saja tidak menerima pembayaran online atau tidak bisa dibayar dengan kartu ATM apalagi kartu kredit. Meskipun sebenarnya dengan pembayaran tunai dikatakan beresiko menularkan virus karena yang pegang uang banyak orang sehingga disarankan untuk membayar dengan non tunai (kartu, poin, voucher, premi). 

5. Menghindari belanja yang tidak perlu

Namanya manusia, nafsunya banyak dan besar. Sudah punya ini, pengen punya itu. Sudah pernah beli ini, pengen beli itu. Artinya, tidak pernah ada keinginan untuk berhenti memiliki barang yang belum ada di rumah.

Selama tiga bulan karantina di rumah, kita tidak bisa ke mana-mana. Rasanya jadi tambah sadar bahwa baju yang ada di lemari hanya sebagai pajangan. Di lain sisi, toko atau swalayan mulai menggeber diskon di sana-sini. Godaan yang maha dahsyat tentunya bagi yang tidak kuat iman. Seandainya barang yang ingin sekali dibeli dipikir dua kali, ternyata tidak diperlukan lantaran hanya untuk kesenangan sesaat, sebaiknya memang tidak diwujudkan. Uangnya disimpan saja, untuk tabungan demi kebutuhan tidak terduga.

6. Cari penghasilan tambahan via online 

Suami saya berumur 50 tahun. Ia suka menabung dan saya sarankan, lebih baik uang digunakan untuk bisnis sendiri dari rumah. Ia pun mendirikan perusahaan ekspor-impor jauh hari sebelum ada pandemi. Untuk membeli barang, cukup membutuhkan satu klik, asal ada internet dan punya akun pembayaran online. Sekarang ini, bisnis via online tetap bisa dilakukan selama masa karantina "work from home." Kami pun mencari penghasilan tambahan dari memperjualbelikan barang yang dibutuhkan masyarakat selama ini seperti thermometer, masker dan sejenisnya.  

Ditambah, barang-barang seperti baju bekas yang bermerk, alat elektronik dan apa saja yang ada di rumah, dalam kondisi bagus tapi sudah tidak butuh lagi, difoto untuk bisa dijual secara online.

7. Tidak memutuskan premi Asuransi Jiwa

Jerman terkenal dengan asuransi dan pajak. Tanpa keduanya, hidup di Jerman serasa nggak nyaman. Oleh sebab itulah, kami tidak memutuskan premi asuransi jiwa selama masa corona. Justru itu sangat penting untuk melindungi diri dan masa depan keluarga kami.

8. Belajar tentang hal-hal yang tahan masa pandemi

Kita telah merasakan sulitnya kondisi di masa karantina. Hikmahnya, kita jadi tahu sektor apa saja yang tidak terlalu parah terkena imbas pandemi. Sayangnya, talenta saya belum sampai ke sana, belum siap. Untuk itu, ada baiknya untuk belajar jadi content creator, web designer, management bisnis online, usaha catering online, bisnis kesehatan atau hal-hal lain yang sesuai dengan bakat-minat saya. Diharapkan suatu hari nanti semua tetap bisa dikerjakan dari rumah, jika keadaan seperti sekarang ini terjadi lagi. Belum terlambat untuk  belajar sesuatu yang baru.  Teman-teman sudah menemukan ide jitu?(G76)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun