Orang Jerman menyebut kota di Italia Ini, Mailand. Sedangkan orang Italia sendiri menyebutnya Milano. Kita mengenalnya sebagai Milan, kota pusat mode dan desain atau kota yang mengingatkan kita akan klub AC Milan.
Kota Milan masuk wilayah Lombardi, Italia bagian utara. Salah satu kota terpenting di dunia.
Di balik kemegahannya, sekarang turun angka kelahirannya karena kurangnya dukungan keluarga pada calon ibu, seperti tidak ada hubungan keluarga atau nenek kakek yang membantu seorang ibu mengurus anak ketika habis melahirkan dan ingin kembali bekerja. Jadi lebih baik tidak hamil (lagi).
Walaupun begitu, Milan tetap dihuni 3,1 juta orang, sebenarnya hanya 1,4 juta warga asli, sisanya pendatang dari segala penjuru Italia dan luar negeri. Konon sejak Brexit 31 Januari 2020 resmi berlaku, banyak orang pindah ke Milan. Anda mau ikutan?
Bagi yang sudah berkunjung ke Milan, cerita kali ini akan mengantar Anda ke masa nostalgia. Jika belum, tulisan ini akan mengajak Anda berkelana barang sejenak di dunia maya. Etapi....enggak usah ke sana sekarang, jangan. Bahaya virus corona.
Virus Corona Sampai ke Milan
Sejak Sabtu, 22 Februari 2020, masyarakat dunia membicarakan Lombardi, Italia Utara. Mengapa? Sebab virus Corona membunuh pria berumur 78 tahun di Veneto yang bertemu dengan seorang pria, yang mana, sebelum pertemuan mereka, pria tersebut telah mengadakan kunjungan ke China. Seorang perempuan berumur 77 tahun di Lombardi juga meninggal karenanya.
Diberitakan oleh media massa, sudah ada 76 orang lainnya yang terinfeksi virus ini: 54 tinggal di Lombardi, 17 di Veneto, 2 di Emilia-Romagna, 2 orang dari Wuhan, China yang tinggal di Lazio dan 1 di Piedmont.
Hari Selasa, 22 Februari 2020 seorang pria 62 tahun dari Tessin, kota lainnya di Italia dikabarkan meninggal setelah sebelumnya jalan-jalan di Milan.
Fashion week yang sudah ditunggu-tunggu pecinta fashion tetap berjalan. Sama halnya dengan pertandingan Intermilan, the Play must go on. Namun, itu semua tanpa penonton, demi menghindari penularan virus di antara kerumunan massa.
Berita tentang Corona memang menyeramkan dan enggak boleh dianggap remeh. Bahkan, saat akan kembali jalan-jalan ke Milan, untuk menuju ke kota besar itu, kami harus mengendarai mobil dan melewati Swiss. Setidaknya butuh 4 jam sampai sana lewat jalan tol. Untung saja pemandangan indah bertebaran di sana-sini.