Sorong adalah sebuah kota penting yang dilewati banyak turis lokal dan asing demi menuju Raja Ampat. Sayang sekali kalau kota itu tidak dirawat, tidak dipercantik dan tidak dimanage dengan baik.
Selama PP ke Raja Ampat lewat Sorong, banyak sampah bertebaran di sana-sini. Menurut saya kurang estetis jika itu diteruskan berserakan begitu. Dari tahun ke tahun saya yakin sampah bukannya berkurang melainkan bertambah banyak. Bagaimana pula dengan pengolahan sampahnya? Apakah sudah tersinergi? Takutnya nanti semua ikan berenang dengan plastik. Mari, kitong jaga kebersihan Sorong. Kebersihan sebagian dari iman.
Demikian pula untuk tamannya, kurang dipercantik dan kurang banyak. Apakah ada ruang yang ramah publik di sana? Saya belum banyak menemukannya karena hanya dua hari semalam saja. Jika benar-benar dirasa belum banyak, penataan kota penting yang perlu perubahan sesegera mungkin. Perubahan kilat tak melulu di Jakarta.
Beragam majalah pesawat lokal dan web internasional banyak memberikan informasi tentang Raja Ampat. Telinga serasa mendengung "Raja Ampat-Raja Ampat-Raja Ampat." Gemes, you must visit.
Saya rasakan saat-saat ini, Raja Ampat sedang digalakkan Indonesia untuk dipromosikan ke seluruh dunia. Betul, yang layak dipamerkan tak hanya Bali.
Ibaratnya gadis yang sedang ranum; bersolek dan berubah positif itu penting. Supaya pesonanya semakin cetar membahana dan menarik siapa saja bukan lesu lalu ditinggalkan orang.
Semoga Sorong sebagai pintu masuk Raja Ampat, berubah demi kebaikan bersama dan image bangsa kita yang membanggakan. Salam jalan-jalan. (G76)