Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sorong, Pintu Masuk Raja Ampat

28 Agustus 2019   19:13 Diperbarui: 28 Agustus 2019   20:06 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kenapa Namanya Tembok Berlin?" Suami saya keheranan. Bayangan akan tembok Berlin sesungguhnya musnah sudah.

"Nggak tahu." Bahu saya angkat tinggi-tinggi.

Ada yang bilang kalau tembok setinggi satu meteran sebagai pembatas pantai Dofior dengan jalan raya itu biasa diduduki untuk menikmati sunset. Sedangkan tembok yang kami temukan malam itu untuk duduk-duduk sembari menikmati penganan dari songkro dan kedai yang bertebaran di sana. Makan lagi, makan lagi.

Dompet saya rogoh, keluar uang lima ribu. Saya beli satu mendoan, satu tahu susur, dua pisang goreng dan satu ketela goreng. Nyam-nyam rasanya. Sudah lama tidak makan gorengan. Di Jerman memang harus bikin sendiri untuk menikmatinya, sedangkan di Indonesia, apa-apa tinggal beli, bayar dan makan saja. Betapa hidup di Indonesia seperti di surga.

M-Grill

Kuliner Papua? Waaaa pasti menarik untuk dicoba. Sayang, suami dan anak-anak nggak mau. Mereka takut sakit perut makan di jalanan. Kalau saya prinsipnya, asal enak di lidah, urusan perut bagian belakangan. Bahkan, menurut saya, itu efek bagus untuk traveler yang suka makan seperti saya. Makannya banyak tapi langsung hilang karena diare. 

Nggak percaya? Setiba 3 minggu liburan dengan makanan melimpah di hotel dan jalanan, justru berat badan saya berkurang 200 gram. Saya kira usai liburan akan bertambah setidaknya 2 -- 20 kg. Sungguh saya salah sangka, aneh tapi nyata.

Akhirnya, suami mencari informasi di internet. Ketemu alamat M-Gril. Resto itu kondang karena dikunjungi putri Indonesia Nadine Chandrawinata dan saudaranya, seusai mereka diving di Raja Ampat. 

Tempatnya bersih dan bagus, apalagi yang lantai atas, ditata artistik seperti taman pacaran. Yang bagian bawah juga OK dekorasinya. Seperti kata orang Jerman, mereka makan tidak hanya apa yang ada di meja tapi suasana yang ada dan tampilan makanannya.

Demi menyenangkan selera Eropa, kami pun berangkat ke sana dengan transportasi. Sebenarnya tidak jauh dan mau jalan kaki tetapi takut, gelap amat jalanan Sorong dan sumpah, sungguh kurang lampu. Semoga pembangunan segera merata di Indonesia, supaya rakyat hidup nyaman dan sejahtera di sana.

Benarlah, makanan macam sandwich dan steak memanjakan perut kami. Sayang, layanannya pakai lama karena ada yang sakit dan nggak masuk kerja sehingga pelayan satu melayani paling tidak 10 orang sendirian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun