Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Kekuatan Radio Indonesia dalam Program "Julia Leischik" dari Jerman

10 Juli 2019   15:03 Diperbarui: 13 Juli 2019   01:12 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(thinkstockphotos.com)

Imbuhnya, keinginan saudaranya untuk memutuskan hubungan dengan apa saja yang ada kaitannya dengan Jerman dan menghilangkan jejak dengan menikah lagi sehingga berganti nama keluarga dari suaminya, sangat tidak adil.

Tuhan memang Maha Pengasih. Untung ada sosmed, di mana tante Michaela menemukan Bianca setelah 24 tahun berlalu tanpa kontak. Dari percakapan mereka, ada keinginan Bianca untuk kembali ke Jerman. Itu terwujud pada tahun 2018. Bianca ingin mencari ayahnya!

Gayung bersambut. Julia yang punya wewenang dalam acara kesukaan kami itu menyanggupi permintaan Tante Michaela dan Bianca, mencari Iwan.

Sayang, mencari sosok orang Indonesia yang setidaknya 12 tahun tinggal Berlin karena belajar itu tidak semudah membalikkan  telapak tangan. Penduduk Jerman sekitar 80 juta orang atau hanya jumlah penduduk Indonesia.

Lantas, bagaimana? Julia meminta bantuan kantor urusan orang asing, yang memberitahu bahwa Iwan kelahiran Jakarta dan terakhir beralamat di Berlin sampai tahun 2002. Bermodalkan foto Iwan Aries, Julia keliling apartemen itu untuk mencarinya. 

Ahhhh, nggak ada yang tahu. Saya kira hal yang lumrah karena tetanggaan di kota besar Jerman nggak seperti di pedesaan, yang hubungan tetanggaannya masih sangat erat. Bersyukur dikelilingi hutan dan pegunungan Jerman. Orangnya baik-baik dan akrab, toleransinya lebih tinggi.

Apakah pencarian Iwan diberhentikan? Muncul ide Julia untuk mencari Iwan di Bali, tempat di mana kemungkinan besar pernah dihuninya. Blusukan di Bali, memperlihatkan bagaimana kehidupan sehari-hari masyarakat di sana. Kemegahan pura kecil di tiap rumah, pernak-pernik yang menghiasi rumah. Begitu pula ketika berkali-kali Julia mengucapkan terima kasih "suksama." Seperti ada promosi wisata dan budaya Indonesia gratisan yang lewat di TV yang ditonton banyak orang Jerman itu. Aaaa ... wonderful Indonesia! Kalau pasang iklan TV Jerman, coba berapaaaah? Hitung sendiriiii tapi jangan hitung daun.

Julia masih menenteng foto Iwan ke mana-mana, sampai seorang ibu mengatakan bahwa ada seorang pria bernama Brata yang pasti tahu di mana keberadaan Iwan. Mereka berkawan baik. Menurut si ibu Brata bekerja di Domestik Asia, Julia pun ke sana. Saat ketemu, rupanya Brata nggak tahu kabar terakhir Iwan. Sekali lagi, informasi itu sia-sia belaka.

Sampai suatu ketika, Julia meminta bantuan Radio Cassanova di Denpasar. Radio kawula muda yang bisa saja membantu menemukan di mana Iwan berada sekarang ini. Banyak monitor yang menghubungi radio, tetapi ketika Julia menemui dan menunjukkan fotonya, ternyata bukan. Julia tidak putus asa. Menunggu dan menunggu, sungguh pekerjaan yang mendebarkan. Adakah yang tahu di mana Iwan tinggal?

Pada akhirnya, berkat gembar-gembor talkshow Julia di salah satu radio di Indonesia itu, Iwan ditemukan. Tetesan air mata bahagia Bianca dan ayahnya mampu mengharu-biru hati penonton. Mereka dipertemukan di Jerman. Herzlich willkommen in Deutschland!

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun