Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ini Rahasia Petani Jerman Selatan dalam Meramal Cuaca

27 Juni 2018   16:49 Diperbarui: 28 Juni 2018   08:41 2625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petani giat mengerjakan lahan (dok.Gana)

Pertengahan bulan Juli nanti, saya akan berbagi pengalaman "Gara-gara Jadi Orang Hutan dan Orang Gunung, Saya Jadi Penulis." Tepatnya di acara kumpulan ibu-ibu Stuttgart. Rupanya kekayaan alam Jerman Selatan telah menginspirasi saya untuk memiliki hobi menulis. Tinggal di daerah Blackforest yang lebat oleh pepohonan dan pegunungan memang menjadi sebuah keuntungan bagi saya, kaya akan wawasan dan pengalaman. Nggak percaya? Sudah baca "Unbelievable Germany"?

Oiiiiiii, ternyata, keuntungan tinggal di daerah pedesaan tidak hanya milik saya tetapi juga dirasakan para petani Jerman Selatan. Kesuburan tanah Jerman yang punya 4 musim tetap membuat mereka bahagia dan kaya raya. 

Nggak kaya bagaimana. Dukungan dari pemerintah, panen selalu melimpah dan tanah turun-temurun diberikan pada penerusnya. Polll! Saya amati, masing-masing petani memiliki alat-alat pertanian atau mesin yang harganya bisa mencapai harga sebuah rumah! 

Semoga nggak hujan (dok.Gana)
Semoga nggak hujan (dok.Gana)
Sampai-sampai para perempuan single seantero Jerman (dari lokal sampai pendatang) berbondong-bondong rebutan ikut "Bauer Sucht Frau." Itu acara TV yang menampilkan para petani yang cari jodoh. Jodoh yang pas, nggak hanya cinta si petani tapi juga mencintai pekerjaan petani yang tentu saja nggak enteng dan sak hoha banyak betuuuul.

Nah, keuntungan lain terlahir sebagai petani Jerman adalah mereka mampu meramalkan cuaca tanpa alat atau nggak perlu duduk di bangku kuliah. Makanya, ada istilah Siebenschlaefertag (Sieben=tujuh, Schlaefer dari kata schlafen=tidur, Tag= hari) sejak tahun 1500 an. Adat yang tahun ini, jatuh pada hari Rabu, 27 Juni. Yak, hari ini.

Suburnya jagung petani Jerman Selatan (dok.Gana)
Suburnya jagung petani Jerman Selatan (dok.Gana)
Apa sih aturan Siebenschlafer itu?

Kata petani Jerman, "Wie das Wetter am Siebenschlaefer sich verhaelt, ist es sieben Wochen lang bestellt" (Cuaca hari ini, sama dengan ramalan cuaca 7 minggu ke depan). 

Kebetulan, pagi ini kami keluar rumah. Otong-otong boks kayu untuk membungkus bahan ekspor, walah terik matahari menyengat. Saya rasakan panas hawa udara, seperti di Indonesia. Horeeee. 

Berarti "Scheint am Siebenschlaefer Sonne, gibt est sieben Wochen Wonne" atau jika matahari bersinar pada hari Siebenschlafer, tujuh minggu ceriaaaa! Ada juga yang bilang "Wie ist Wetter am Siebenschlaefertag, so der Juli werden mag" atau cuaca pada hari Siebenschlaefer, sama dengan cuaca selama bulan Juli. 

Artinya, kami bisa menikmati musim panas yang nggak oglangan, kadang hujan dan kadang panas, melainkan panas teroooos. Para petani juga bakal bahagia bisa bekerja dengan leluasa.

Bayangkan saja jika mereka memotong rumput lalu mengeringkannya dan tiba-tiba hujan? Pastilah rumput untuk makanan ternak jadi busuk. Selama mengeringkan rumput, cuaca harus panas sampai mereka mengumpulkan rumput kering itu dan menjadikannya gelondongan bal yang akan diangkut ke gudang mereka sebagai simpanan memberi makan ternak-ternaknya, seperti sapi, babi, kuda, kambing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun