Mohon tunggu...
Gadiel ImanuelSanto
Gadiel ImanuelSanto Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hai

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Pemimpin Wanita, Kenapa Tidak?

8 Agustus 2021   12:28 Diperbarui: 8 Agustus 2021   12:39 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemimpin Wanita. Sumber: https://www.grid.id/read/042532616/ini-kelebihan-perempuan-kalau-jadi-pemimpin-nomor-3-paling-penting?page=all

Selain itu, memberikan ilmu kepada para bawahan dapat membantu semua bawahan untuk berkembang sehingga dapat meningkatkan kinerjanya dalam mencapai tujuan. 

Secara tidak langsung, jika semua hal itu dilakukan oleh seorang pemimpin, maka hubungan baik antara pemimpin dengan bawahanpun akan semakin baik sehingga dapat meminimalisir konflik internal.

"There's no point in having a diverse workforce if you don't listen to their opinions and thoughts" - Deborah Kent

Hubungan dalam organisasi tentu dapat menjadi faktor penting yang mempengaruhi efektivitas pekerjaan. Kebanyakan dari pemimpin wanita secara sadar atau tidak sadar memiliki gaya kepemimpinan interaktif. Karena pemimpin wanita lebih menyukai lingkungan yang kolaboratif daripada kompetitif. 

Hal tersebut masih menjadi perdebatan dalam hal kepemimpinan yang efektif, karena wanita dianggap tidak dapat menjalankan kekuasaannya dengan baik. Sebaliknya laki-laki akan lebih menekankan kepemimpinan yang memanfaatkan kekuasaannya, sehingga para bawahan cenderung merasa tertekan akan hal tersebut.

Walaupun sudah banyak studi yang menyatakan bahwa seorang wanita mampu memimpin dengan baik, masih ada halangan yang dialami oleh setiap wanita di dunia. Halangan tersebut disebut dengan istilah "Glass Ceiling". 

Sumber: https://www.allbusiness.com/time-for-more-latinas-to-break-through-glass-ceiling-136218-1.html
Sumber: https://www.allbusiness.com/time-for-more-latinas-to-break-through-glass-ceiling-136218-1.html

Glass ceiling merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan hambatan seperti penghalang yang tak terlihat yang memisahkan perempuan dan minoritas dari posisi kepemimpinan puncak. 

Hal ini tidak cukup signifikan terlihat oleh masyarakat umum, namun hal ini benar-benar terjadi dalam lingkungan pekerjaan. Ketika orang dengan tingkat eksekutif memilih penerusnya, mereka akan cenderung memilih seseorang yang mirip dengan dirinya sendiri, dan sebagian besar dari pilihannya adalah laki-laki yang berkulit putih. 

Hal ini tidak dapat dirasakan secara langsung, oleh karena itu fenomena ini disebut dengan glass ceiling, karena penghalangnya itu sendiri tidak terlihat dalam organisasi. 

Fenomena ini dapat menimbulkan dampak terhadap para karyawan wanita dan minoritas itu sendiri, seperti 

  • Stress
  • Tidak percaya diri
  • Gangguan emosi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun