Mohon tunggu...
Gabriel Lintang
Gabriel Lintang Mohon Tunggu... Freelancer - Suka nulis, jarang ngoceh, kadang membaca

Orang yang ngambil jurusan bahasa waktu SMA dan masuk ke prodi ilmu komunikasi di perguruan tinggi. Bisa berbicara 4 bahasa (Indonesia - Jawa - Inggris - Jepang)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

CerGab: Penyesalan Diri

1 Februari 2020   14:28 Diperbarui: 1 Februari 2020   14:29 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.hipwee.com/

"Apa yang terjadi padaku?" tanyaku.

"Kau diculik oleh seseorang ke sebuah gedung dan ia menjadikan dirimu sebagai bahan siksaan. Beruntung saat itu ada seseorang yang melihatmu dibawa kabur, orang itu mengikutinya dan langsung menelepon polisi." jelas Nato.

Aku masih linglung dengan keadaan saat ini. Namun seorang dokter pun masuk ke ruanganku sambil membawa sebuah dokumen.

"Senang melihat ananda Mira sudah siuman," kata dokter. "Kami sudah selesai melakukan tes untuk saudari Mira."

"Bagaimana hasilnya dok?"

Sang dokter nampak menghela napas sejenak. "Ananda positif terjangkit HIV."

Aku terkejut bukan main. Tidak mungkin, aku... Pikiranku langsung tertuju ketika melakukan hal itu bersama James. Aku pun menggenggam erat tangan Nato. Perempuan berambut pendek itu mengalihkan pandagan dariku, namun terdengar isak tangis ketika ia berbalik. Mendadak berita pada televisi menyampaikan sebuah breaking news.

"Seorang pemuda telah tertangkap karena menculik seorang anak perempuan pada dini hari-" dan wajah James muncul di sana.

Aku tidak percaya apa yang kulihat saat ini dan hampir menangis. Apa yang sudah kulakukan... Ayah dan Ibu, aku terlalu terlena akan kebebasanku. Kebebasan tidak sebaik yang kupikirkan, dasar Mira bodoh! Andai waktu bisa diputar, aku ingin mengulanginya dari awal. Aku menyesal sudah melakukan semua ini.

Magelang, 13 Januari 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun