Mohon tunggu...
Gabriel Lintang
Gabriel Lintang Mohon Tunggu... Freelancer - Suka nulis, jarang ngoceh, kadang membaca

Orang yang ngambil jurusan bahasa waktu SMA dan masuk ke prodi ilmu komunikasi di perguruan tinggi. Bisa berbicara 4 bahasa (Indonesia - Jawa - Inggris - Jepang)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Banjir, Kita, dan Pemerintah

5 Januari 2020   22:29 Diperbarui: 5 Januari 2020   22:32 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banjir di Jakarta|https://tirto.id/

Beberapa hari yang lalu, Indonesia mengalami bencana yang bisa dibilang lumrah terjadi terutama di Jakarta. Ibukota negara tersebut terkena banjir, menyebabkan banyak rumah dan barang berharga lainnya ikut hanyut terseret arus. Luapan air pada awal tahun 2020 ini adalah bencana banjir paling parah sepanjang sejarah Jakarta. Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, dituntut untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Padahal jika dilihat-lihat beban yang ditanggung gubernur itu cukup besar dan memerlukan tanggung jawab tinggi. Salah satu beban tersebut yaitu mengayomi rakyatnya yang jumlahnya bukan hanya satu atau dua orang saja. Hal ini terdengar cukup menyedihkan melihat sekarang pemerintah dimaki habis-habisan karena tidak dapat melaksanakan tugasnya tersebut. Jadi untuk masalah banjir di Jakarta, apakah kita harus menuntut akan perbaikan?

Tapi tunggu sebentar, bukankah lebih baik kita berbenah diri dulu sebelum menuntut?

Apakah kita masih sering membuang sampah sembarangan, padahal tempat sampah sudah tersebar dimanapun. Apakah kita terlalu malas untuk membuangnya pada tempat yang benar padahal jarak tempat sampahnya tidak terlalu jauh dari tempat kita berada. Apakah sebenarnya secara tidak sadar KITA sendiri yang menyebabkan banjir ini?

Salah satu respek penulis terhadap pak Anies Baswedan adalah beliau mau bertanggung jawab atas segala kerusakan serta kerugian yang diakibatkan oleh banjir. Kata-kata yang terucap dari mulut pak Anies memang dirasa menjanjikan dan semoga saja hal tersebut memang akan terlaksana.

Pemimpin yang baik memang harus bisa mengayomi rakyatnya, begitu pula dengan kita sendiri sebagai warga negara wajib untuk mencintai daerah masing-masing. Salah satunya ketika membuang sampah sembarangan, seharusnya kita malu setelah melakukan hal tidak bertanggung jawab seperti itu.

Gubernur Jakarta, Anies Baswedan|www.suara.com
Gubernur Jakarta, Anies Baswedan|www.suara.com
Namun bukan berarti pak Anies tidak bersalah sepenuhnya. Memang benar banjir di Jakarta tidak dapat dielakkan dan sudah menjadi hal yang lumrah bagi warga yang tinggal disana. Walau tidak bisa mengatasi, setidaknya pemerintah bisa menguranginya bukan? Pemerintah pusat pun saat ini juga turun tangan untuk membantu Jakarta.

Salah satu kesalahan yang dianggap sedikit banyak menyebabkan keadaan ini yaitu pemerintah Jakarta saat ini tidak meneruskan pekerjaan rezim sebelumnya yang sudah bisa dibilang baik dalam mengangani banjir. Ketelatenan Ahok dalam naturalisasi kali Ciliwung ternyata berdampak baik walau belum sepenuhnya terpenuhi.

Jangan karena gengsi atau perbedaan pandangan politik sehingga pemerintah Jakarta tidak ingin melanjutkan pekerjaan yang sudah berjalan sebelumnya. Ini bukan hanya soal urusan pemerintah saja, namun rakyat juga terkena imbasnya. Padahal sebelum bencana ini terjadi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah memberi peringatan, namun pemerintah nampak tidak siap dalam menghadapinya.

Menteri PUPR, Basuki Hadimulyono sempat menyampaikan kritik terang-terangan pada Anies Baswedan. Banjir di Jakarta sebenarnya bisa diatasi apabila naturalisasi kali Ciliwung yang dilakukan pada zaman Ahok diteruskan.

Sekarang tinggal kita lihat apa yang akan pemerintah Jakarta lakukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun