Mohon tunggu...
Gabriel Lintang
Gabriel Lintang Mohon Tunggu... Freelancer - Suka nulis, jarang ngoceh, kadang membaca

Orang yang ngambil jurusan bahasa waktu SMA dan masuk ke prodi ilmu komunikasi di perguruan tinggi. Bisa berbicara 4 bahasa (Indonesia - Jawa - Inggris - Jepang)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Antara Sinetron dan Kartun, Mana Lebih Baik?

23 Desember 2019   23:16 Diperbarui: 24 Desember 2019   15:03 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: tayangan televisi. (sumber: Flickr, Atomic Ind)

Karena jika semakin banyak iklan yang masuk, maka semakin banyak pula pendapatan yang masuk kesana. Sekarang TOP sudah melampaui jauh diatas biaya produksinya. Jelas saja karena iklan yang masuk disana sangat banyak.

Sinetron televisi https://apkpure.com
Sinetron televisi https://apkpure.com
Salah satu topik yang biasanya paling ditunggu adalah topik mengenai pesan yang disampaikan dalam sebuah mahakarya. Inilah yang menjadi pembeda paling mencolok dari kedua kubu, yaitu kubu kartun dan kubu sinetron.

Untuk kubu kartun sendiri, Zootopia membahas mengenai masalah adanya virus yang mewabah di Zootopia hingga melibatkan pejabat-pejabat tinggi yang mayoritas adalah hewan karnivora harus turun dari jabatannya. 

Sedangkan Tukang Ojek Pengkolan membahas mengenai kehidupan tukang ojek dan storyline yang diambil berasal dari masyarakat biasa.

Zootopia memberikan pelajaran pada penonton bahwa tidak semua orang yang terlihat jahat itu benar-benar jahat. Justru seseorang yang manis, baik, dan terlihat sangat polos bisa menjadi sebuah bencana besar yang bisa saja merubah peradaban manusia.

Namun TOP adalah sebuah cerita yang berlatarkan kehidupan masa sekarang yang cukup keras, apalagi di kota besar seperti Jakarta. Walau banyak sekali lapangan pekerjaan yang menghasilkan untung cukup besar, namun untuk menuju kesana tidak semudah membalikkan telapak tangan. 

Kehidupan seorang tukang ojek yang mencari nafkah demi keluarganya, melewati segala lika-liku kehidupan perkotaan yang keras, mereka tetap bersyukur pada pekerjaannya.

Baik atau buruknya kartun maupun sinetron ada pada sudut pandang kita masing-masing. Jangan mudah terpicu oleh kubu negatif yang berkata bahwa salah satu dari mereka itu benar-benar jelek dan tidak layak ditonton. 

Justru kedua kubu itu memiliki sisi baik dan buruk. Karena hingga saat ini belum ada karya sempurna yang tercipta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun