Mohon tunggu...
Gabriella Possenti
Gabriella Possenti Mohon Tunggu... Freelancer - OBSERVER

I'm quite to recharge my batteries with engage in creative activities

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Curhat Finansial

15 Juni 2019   23:46 Diperbarui: 15 Juni 2019   23:54 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kali ini saya ingin berbagi pengalaman yang dirasa sangat berat untuk saya jalani saat ini.

Pada awalnya saya bersyukur atas kenyamanan yang dulu pernah dirasakan, terutama untuk masalah finansial dan kepercayaan diri serta sikap tangguh. Namun, seiring berjlannya waktu semua berbanding terbalik, ya saya sadar ini adalah kesalahan saya sendiri.

Saat saya memutuskan untuk resign dari kantor tempat saya bekerja dulu, yangmana semua sudah terencana serta ide dan tujuan untuk langkah selanjutnya, yaitu mantap untuk memulai usaha sendiri. Beberapa bulan sampai hari ini pun semua sudah terwujud dan berjalan sesuai apa yang menjadi impian saya. Walaupun usaha kecil-kecilan namun masih tetap saja jalani saat ini

Namun di saat usaha saya masih terbilang baru seumur jagung dan baru berjalan sudah hampir setahun, karena kesalahan saya sendiri, saya mengalami kejadian yang sangat saya tidak sangka dan membuat diri sendiri merasa bodoh, kecewa, menyalahkan diri sendiri, marah, kesal, terpuruk, bahkan hampir ingin mengakhiri hidup.

Tahun lalu saya mengenal yang namanya KTA Pinjaman Online, dengan pengetahuan yang sedikit dan tentu tidak banyak informasi yang saya ketahui tentang pinjaman online. Saya mencoba satu aplikasi tersebut, rencana saya adalah untuk menambah modal usaha saya dan awalnya sangat membantu.

Tapi yang namanya usaha tidak selalu stabil, waktu itu sempat sepi pelanggan dan pesanan ditambah sikap cuek saya pada waktu itu dan meremehkan keadaan bahwa semua sudah pasti baik-baik saja, tetapi justeru saya rasa sikap ini tidak dibenarkan sepenuhnya karena kita perlu bersiap untuk merencanakan dan memikirkan hal-hal yang tidak terduga.

Alhasil, pinjaman yang tadinya bisa dibackup dan tercover, akhirnya saya merasa kalang kabut dengan jatuh tempo pinjaman dengan waktu singkat dengan jumlah pengembalian yang juga tinggi, mengharuskan saya untuk meminjam di aplikasi lain tidak peduli apakah aplikasi tersebut di bawah pengawasan OJK atau tidak (ilegal) yang sampai sekarang masih beroperasi.

Oke, untuk sementara waktu masih terbilang aman untuk selanjutnya dan lumayan membantu. Saat itu saya sadar dan dengan PD nya bahwa semua akan berangsur membaik karena warung/toko saya ramai kembali berangsur-angsur sampai sekarang.

Dan sebagian dari pembaca pasti tau tentang cryptocurrency dan sistem investasi online yang menawarkan profit yang terbilang lumayan menggiurkan. Profit yang bisa kita dapat dalam waktu 24 jam itu berhasil menarik saya untuk ikut menginvestasikan uang dalam bentuk crypto yaitu bitcoin.

Beberapa hari saya ikut program investasi di salah satu website, saya mendapatkan keuntungan terbilang lumayan untuk menambah modal usaha saya. Girang bukan keapalang, saya juga mendapatkan reward gratis dari program blockhain dan memgikuti beberapa airdrop dan bounty untuk mendapatkan mata uang crypto secara gratis. Bisa dikatakan itu adalah keuntungan yang lumayan hingga membuat saya ketagihan.

Selain itu saya juga aktif mengikuti trading dan analisa mata uang asing dan crypto di salah satu broker ternama. Tidak ragu saya ikut menggunakan uang saya untuk itu. Beberapa kali profit terkadang juga lost, kemungkinan saat itu emosi saya tidak bisa dikendalikan hingga saya kehilangan modal alias lost.

Tetapi setelah itu saya nekat untuk mencoba lagi karena rasa penasaran saya, tetapi sekali lagi, pusing bukan kepalang uang saya hilang karena beberapa kali gagal analisa. Dan bagi pembaca saya sarankan jika pengetahuan kalian belum terbiasa ditambah emosi yang tidak dapat dikendalikan, jangan pernah mencobanya jika tidak mau kehilangan uang kalian.

Oke, masih ada harapan bagi saya untuk mendapatkan kembali modal yang tadinya sudah hilang, yaitu investasi online yang saya ikuti tadi. Waktu itu profit yang sudah saya dapatkan lumayan juga, cukuplah untuk mengembalikan modal yang hilang. Tiba saatnya ingin mengklaim keuntungan yang saya dapatkan, lalu kekesalan muncul karena website itu dinyatakan tidak membayar lagi para investornya atau scam.

Kekecewaan saya menumpuk, geram dan kesal. Saya kurang hati-hati dalam berinvestasi, dan pada akhirnya resiko ditanggung sendiri, saya kehilangan uang dalam jumlah yang besar, terhitung hampir dua jutaan lebih.

Dari sini masalah satu persatu mulai bermunculan. Pada akhirnya saya sebut itu The Tower Moment of My Life, terkepung dalam situasi terjerat hutang pinjaman online. Mengapa?

Karena saya menggunakan uang pinjaman itu untuk berinvestasi tadi. Hingga sampai pada titik dimana ada salah satu aplikasi pinjol yang tidak dapat dibackup, terpaksa harus gali lubang tutup lobang, membayar hutang dengan hutang kembali, seperti itu terus. Pada hari itu saya harus membayar kembali pinjaman karena hari besoknya sudah jatuh tempo, dan dana saya tidak cukup untuk membayar kembali. Itulah yang membuat saya terjebak di beberapa aplikasi pinjol, ditambah pihak debt collector sudah mengingatkan dan menagih, dengan cara mereka, ada yang mengancam sampai berbahasa kasar seakan-akan saya tidak memiliki itikad baik.

Saya diancam akan disebarkan data-data saya kepada orang lain jika saya tidak membayar pada hari itu juga. Dari situ saya mulai stress dan mencapai titik terendah karena selama hidup saya, tidak pernah bersinggungan dengan masalah tersebut. Tidak ada jalan keluar, saya pun semakin depresi, menangis setiap malam, hingga tidak mau makan.

Dalam posisi saya saat itu, keluarga belum mengetahui karena saya takut untuk bilang dan cerita. Pada akhirnya saya memutuskan untuk menceritakan masalah saya dengan keluarga termasuk orang tua saya.

Karena saya tidak tahan lagi untuk menanggung beban itu sendiri dengan kondisi finansial yang minus. Dan akhirnya saya terbantukan oleh Kakak saya hingga pinjaman online itu dapat terbackup kembali. Hutang masih berjalan dan lanjut karena harus diselesaikan satu persatu walaupun dengan sistem gali lobang tutup lobang.

Lalu bagaimana dengan usaha saya? Bagaimana dengan keadaan kami saat ini?

Masalah belum juga selesai, masalah masih berlanjut. Dan celakanya, kali ini saya telah melibatkan kakak saya dalam masalah ini. Jadi begini, waktu itu Papa saya resmi pensiun, dan tentu mendapatkan upah pensiun selama ia berkerja. Jumlahnya lumayan banyak, tetapi rencana mengalokasikan dana pensiun tersebut sudah tersusun.

Sampai pada saat saya jujur cerita dengan keluarga saya, dengan segala kerendahan hari dan diri mengaku salah dan menyesal atas semua kekacauan ini. Papa akhirnya membantu saya melunasi sedikit demi sedikit hutang yang saya miliki. Karena pada waktu itu, sudah tidak ada jalan dan mengharapkan bantuan siapa lagi selain keluarga. Saya hitung kurang lebih jumlahnya sekitar sepuluh jutaan untuk beberapa aplikasi pinjol, dan itupun belum tuntas semua, masih ada sebagian, tetapi saya melunasi aplikasi yang illegal, karena membahayakan data pribadi saya dan mempermainkan emosi dan psikologi saya.

Bodohnya saya yang minim info terkait pinjol, bahkan saya pernah melihat berita bahkan ada yang sampai bunuh diri karena diancam, diperksekusi oleh pihak penagih, data pribadi disebar dengan tuduhan melarikan uang perusahaan mereka dan diancam akan dibawa ke pengadilan. Mereka adalah para debt collector online yang bekerja tidak sesuai SOP penagihan dan melanggar Undang-Undang.

Lalu usaha saya sekarang pendapatannya terfokus untuk melunasi hutang, sedihnya lagi, keuntungan yang tidak seberapa dan harus memutar balikkan modal agar usaha saya terus berlanjut. Saya hanya tidak mau mengorbankan usaha keluarga dan usaha saya sendiri karena kesalahan yang pada awalnya saya perbuat.

Sekarang untuk menutup semua hutang itu yang masih tersisa sangat sulit karena kadang usaha tidak selalu stabil pendapatannya. Kesalahan saya diawal adalah tidak mencatat keuangan dengan baik, terlalu meremehkan keadaan, terlalu memposisikan diri dengan kenyamanan, tidak berdiskusi dulu sebelum mengambil keputusan, kadang ada ego dan ambisi untuk pembuktian.

Sampai saat ini saya masih berusaha untuk memperbaiki diri dari kesalahan, mencoba bangkit dari keterpurukan yang sedang berada di titik nol.

Jujur hingga sekarang saya masih was-was dan berpikir keras karena begitu menumpuk beban itu, rasa bingung harus meminta tolong kepada siapa lagi. Bangun besok pagi rasa cemas karena harus bayar ini itu dalam waktu yang singkat dan mendesak. Saya hanya berharap untuk saat ini agar hal buruk tidak sampai mempengaruhi usaha dan pekerjaan saya. Merasa depresi pernah saya alami hingga hampir bunuh diri.

Akan tetapi saya belajar dari setiap permasalahan ini, supaya saya lebih tau cara bagaimana menghargai sebuah proses, dari titik terendah, memperbaiki kesalahan supaya tidak kembali masuk ke perangkap yang sama. 

Biasanya orang membicarakan pengalaman terpuruknya ketika sudah kembali mencapai kesuksesan, tetapi saya menceritakan ini disaat sedang terpuruk dan masih berproses untuk membangkitkan kembali energi positif supaya siapapun yang membaca tulisan ini, tidak jatuh ke dalam lobang yang sama dan melihat ke dalam diri kesalahan apa yang mungkin tidak disadari.

Jika ada saran dan motivasi saya persilakan di kolom komentar dan berdiskusi. Karena saya sangat memerlukan energi positif. Oleh karena itu saya menulis ini sebagai terapi sendiri. Terimakasih buat para pembaca semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun