Mohon tunggu...
Olahraga

Sudahkah Anda Mengenali Kemampuan Berlari dalam Diri Anda?

23 Oktober 2017   21:11 Diperbarui: 23 Oktober 2017   21:18 1590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

 Ada dua jenis orang di dunia ini. Orang-orang sekelas Usain Bolt yang bisa lari jarak jauh hingga puluhan kilometer dengan senyuman yang tersungging manis di bibir, dan mereka yang berlari sekilometer saja rasanya sudah seperti bertemu ajal. Tahukah anda pada hampir setiap perlombaan berlari marathon, dibutuhkan sekitar tiga puluh ribu langkah kaki? Juga setiap langkah kaki yang dilakukan, setidaknya menahan beban 1,5 sampai 3 kali dari bobot Anda. Selama marathon berlangsung, otot-otot pada kaki anda akan berkontraksi tanpa henti, meregang dan melemas. Jika tidak dipersiapkan dengan baik, malah bisa jadi membahayakan kesehatan tubuh Anda.

 Kekuatan lari sebenarnya bisa dilatih lewat latihan yang rutin dan intens. Tapi ketika Anda sudah sering latihan masih saja tidak kuat lari jarak jauh, mungkin kini saatnya bercermin. Ada sejumlah karakteristik fisik yang bisa menjadi alasan mengapa Anda cepat ngos-ngosan ketika cuma berlari ke supermarket dekat rumah, sementara teman sebelah Anda menjadi pemenang langganan lomba ultramarathon 200 kilometer. Bagaimana bisa?

Pelari maraton memiliki otot yang lean, terutama di area tubuh bagian bawah. Pertama-tama akan dibahas berdasarkan fungsi saat bergerak untuk berlari, otot dapat dibagi menjadi tiga kelompok berbeda yang bekerja secara berkesinambungan, yaitu:

  • Otot primer
  • adalah otot yang paling utama digunakan saat berlari, yaitu: quadriceps femoris group, hamstring group, gluteus maximus, iliopsoas dan gastrocnemius.
  • Otot pendukung
  • adalah otot yang dapat membantu gerak otot primer, yaitu: otot biceps dan abdominal.
  • Otot tambahan
  • adalah otot yang menunjang kerja otot utama dan pendukung , yaitu otot intercostalis eksternal dan internal. Otot-otot ini bekerja saat tubuh melakukan pengaturan pernapasan saat berlari. (https://www.apki.or.id)

            Lari sendiri termasuk salah satu jenis olahraga aerobik yaitu latihan tenaga tingkat yang rendah sampai sedang yang dapat dipertahankan dalam waktu lama. Jika Anda berolahraga aerobik, dalam waktu yang lama, otot Anda tidak akan sampai mudah lelah, dan Anda akan menggunakan oksigen lebih efisien. Olahraga berlari juga merupakan salah satu sarana untuk menajga kebugaran jasmani serta kesehatan jantung. Apabila dilatih secara teratur dan terus menerus akan lebih baik.Namun bagaimana dengan berlari marathon? Apakah orang normal juga bisa berlari secepat para atlet marathon? Menurut penulis, jawabannya adalah tidak.

Menurut pendapat penulis, hal ini dikarenakan beberapa orang memiliki keistimewaan pada susunan gennya yang membuat mereka dapat dengan mudah berlari dengan kemungkinan resiko yang lebih kecil. Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal PLOS One, tim periset asal Spanyol menemukan bahwa genetik bisa sangat menentukan tingkat keberhasilan seseorang untuk mencapai garis finish di kompetisi maraton.  Menurut (https://hellosehat.com) dikatakan bahwa,

"Peneliti menemukan bahwa di samping keteguhan niat untuk melatih kekuatan larinya, pelari jarak jauh memiliki kode genetik khusus yang memungkinkan tubuhnya menghasilkan lebih sedikit kreatin kinase dan mioglobin"

            Kreatin kinase dan mioglobin adalah sejenis enzim yang banyak ditemukan di sel otot. Senyawa ini dilepaskan tubuh ketika otot menjadi tegang atau rusak setelah dipakai terus-terusan dalam waktu lama, misalnya saat maraton. Dengan demikian, pada orang biasa, ketika ada kerusakan besar pada serat otot akibat berlari yang melebihi batas, anda akan lebih cepat merasa lelah. Namun di sisi lain, pada tubuh seseorang yang memiliki gen khusus ini hanya akan melepaskan sedikit protein-protein, yang berarti mereka mengalami kerusakan otot yang lebih sedikit saat berlari. Kelompok orang yang memiliki gen khusus tersebut tidak mudah mengalami cedera otot ataupun gangguan fungsi tubuh selama marathon berlangsung. Gen inilah yang membuat kemampuan berlari beberapa orang lebih baik daripada yang lainnya.

Selain itu, sebuah studi pemindaian genomik yang dilakukan dengan penanda polimorfik yang tinggi telah menghasilkan beberapa daerah kromosom yang menjanjikan yang mungkin mengandung gen dalam keadaan tidak aktif atau kemampuannya dapat dilatih, seperti pada pelari marathon misalnya, apabila dapat dikembangkan dengan baik, dibarengi dengan latihan yang teratur dapat memaksimalkan fungsi gen.

Pengaruh gen berikutnya terkait dengan pembetukan sel mitokondria. Seperti yang diketahui bersama, mitokondria merupakan salah satu unsur penting pada sel yang berfungsi sebagai penghasil energi. Saat disambungkan dengan jaringan, tentunya jaringan otot menjadi sarang terbesar letak mitokondria, karena melihat dari fungsinya sebagai penghasil energi dalam bentuk ATP yang digunakan untuk melakukan pergerakan pada otot. Salah satu struktur pembentuk mitokondria yaitu adanya matrix dalam membran yang berisi materi gen atau materi DNA mitokondria yang bersifat haploid (n). 

Menurut kandungan mitokondrianya, otot terbagi menjadi tiga jenis yaitu otot merah, otot putih, dan otot campuran. Pada otot merah menandakan terdapat jumlah mitokondria yang sangat banyak, otot putih mengandung jumlah mitokondria yang lebih sedikit dan sisanya, otot campuran merupakan gabungan dari otot merah dan otot putih. 

Salah satu cara ampuh yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi mitokondria yaitu dengan melakukan olahraga rutin. Pada saat berlari, energi yang dipakai dalam bentuk adenosine triphospat (ATP) yang diproduksi oleh mitokondria. Akibatnya jumlah ketersediaan energi akan semakin menipis, dibutuhkan alternatif untuk menghemat produksi energi tersebut, salah satunya dengan bernafas cepat yang berfungsi mengimbangi kekurangan oksigen, dengan begitu jantungpun akan berdetak lebih keras pula akibatnya akan memompa darah lebih banyak lagi. Ketiga hal ini berkaitan erat dengan berlari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun