Mohon tunggu...
gabriele richard
gabriele richard Mohon Tunggu... Wiraswasta - Komponis,arranger,musisi,penulis

Lahir di kota Purbalingga 15 Mei 1966 Ayah mantan TNI yang pensiun dini untuk mengabdi di dinas Kabupaten Purbalingga,wafat tahun 1981 Ibu seorang wanita desa biasa ,wafat tahun 2016 Satu keluarga terdiri dari sembilan bersaudar,yang bungsu telah wafat di jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dido & Nunek - Cerpen Karya Gabriele Richard dan The Holy Spirit

25 November 2019   18:11 Diperbarui: 28 November 2019   09:07 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Ini apa bukan mobil?" lelaki itu ,Sapto menepuk 2 mobil saat bertanya

" Yaaa mobil...tapi kalau masuk rumah kamu pakai mobil,apa nggak ambles? ' jawab Dido seraya ketawa...
Semua beriringan masuk rumah sederhana milik Sapto...

" Kamu koq bisa kaya sedemikian waah..apa kamu jualan ikan laut yang kalau sudah mateng ikannya beranak lagi di piring jadi harganya dobel2?" tanya Sapto ,Dido ngakak...

" Nggak ,mas...aku sering dapat pesanan banyak...jadi duitnya kumpul cepat.." jawab Dido terus terang...

' Nunieknya kemana? Nggak bareng?..Tadinya aku mau kerumahmu..ini ...anak 2 mau ikut juga...tapi kamu sudah disini tiba tiba...ya..batal.." kata Sapto ...

" Nuniek sedang siapkan pesanan lagi...aku sebenarnya mau beli kotaknya ke toko ,tiba tiba ingin mampir..eh ,ada yang mendesak koq jam segini ninggalin rumah mau ke saya?'..tanya Dido...

" Ada....aku mau saran nich...bagaimana supaya aku nggak nganggur terus...anak anak sampai pada buat cimplung ubi di jual di pengajian.." jawab Sapto....

" Ooh..gitu...hm...nanti kita bahas...sekarang kita nikmati kepiting rebus yang kubawa buat kita makan bareng..ok?" Dido menawarkan.yang bagus,semua kegirangan...

Dido bersikap mirip ustadz saat akan bicara,usai santap siang bareng..

" Begini,mas...
Semula usahaku sepi,tapi Nuniek kasih saran dan ngelakuin.sendiri..baca baca ayat suci selagi nunggu pembeli...eh,hasilnya...dagangan kami maju pesat...mas Sapto boleh tirukan ..." kata Dido sangat meyakinkan..

" Tapi...' Sapto ingin bicara...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun