Mohon tunggu...
gabriele richard
gabriele richard Mohon Tunggu... Wiraswasta - Komponis,arranger,musisi,penulis

Lahir di kota Purbalingga 15 Mei 1966 Ayah mantan TNI yang pensiun dini untuk mengabdi di dinas Kabupaten Purbalingga,wafat tahun 1981 Ibu seorang wanita desa biasa ,wafat tahun 2016 Satu keluarga terdiri dari sembilan bersaudar,yang bungsu telah wafat di jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Sudah Tercatat, Kok (Karya Gabriele Richard & The Holy Spirit)

28 Januari 2019   22:05 Diperbarui: 29 Oktober 2019   15:58 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pak Noto Sumantoro sedang memeriksa  catatan belanja asisten pribadinya .Ia terkesiap ketika sederet menu yang bukan rencananya tertera..

"Duh..nggak beres ini.." fikirnya .Tiba tiba pintu kamarnya di ketuk dari luar.Tidak terlalu keras,tapi membuat jantungnya berdegup keras,sebab ia sedang menolak seorang tetamu yang masih menunggu di luar

" Pak  Noto,ini saya ,Sulis...mau perlu sebentar pak".Suara dibalik pintu mendesak ia untuk segera membuka.

"Ada apa ?Saya juga tadinya mau manggil situ..kalau sudah kesini ya kebetulan" .Pak Noto berbicara halus setelah ia membukakan pintu

" Lho..ada apa to pak,saya jadi deg degan...Halaaa..bapak cuma medeni saya biar nggak pamitan pulaaaang..ngaku aja pak " . Celoteh Sulis yang familiar pada siapa saja.

"Ooooo..jadi kamu kepengin mudik to?..Lha saya mau panggil kamu untuk  ngajak kamu ke Banjarnegara..kowe  malah baru akan ke Banjarnegara,kotamu kan?" Pak Noto menepuk pundak Sulis yang lebih pendek tubuhnya.

"Walaah..kebetulan ndoro...

Saya jadi ngirit...: Sulis sangat kegirangan

"Tapi...tadi kamu belanja koq ada boneka bantal,ada Ice Cream banyak lho...untuk apa?"

Tanya Pak Noto agak penasaran

"Ooooh itu..ya untuk nenek saya..umurnya 90 tahun lebih dan suka  marah marah.Anu..pak..kata nyonya,memang kalau usia segitu sudah watak kanak kanak lagi.."  jawab Sulis..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun