Pak Noto Sumantoro sedang memeriksa  catatan belanja asisten pribadinya .Ia terkesiap ketika sederet menu yang bukan rencananya tertera..
"Duh..nggak beres ini.." fikirnya .Tiba tiba pintu kamarnya di ketuk dari luar.Tidak terlalu keras,tapi membuat jantungnya berdegup keras,sebab ia sedang menolak seorang tetamu yang masih menunggu di luar
" Pak  Noto,ini saya ,Sulis...mau perlu sebentar pak".Suara dibalik pintu mendesak ia untuk segera membuka.
"Ada apa ?Saya juga tadinya mau manggil situ..kalau sudah kesini ya kebetulan" .Pak Noto berbicara halus setelah ia membukakan pintu
" Lho..ada apa to pak,saya jadi deg degan...Halaaa..bapak cuma medeni saya biar nggak pamitan pulaaaang..ngaku aja pak " . Celoteh Sulis yang familiar pada siapa saja.
"Ooooo..jadi kamu kepengin mudik to?..Lha saya mau panggil kamu untuk  ngajak kamu ke Banjarnegara..kowe  malah baru akan ke Banjarnegara,kotamu kan?" Pak Noto menepuk pundak Sulis yang lebih pendek tubuhnya.
"Walaah..kebetulan ndoro...
Saya jadi ngirit...: Sulis sangat kegirangan
"Tapi...tadi kamu belanja koq ada boneka bantal,ada Ice Cream banyak lho...untuk apa?"
Tanya Pak Noto agak penasaran
"Ooooh itu..ya untuk nenek saya..umurnya 90 tahun lebih dan suka  marah marah.Anu..pak..kata nyonya,memang kalau usia segitu sudah watak kanak kanak lagi.."  jawab Sulis..