Mohon tunggu...
Gabriel ChanfarryHadylaw
Gabriel ChanfarryHadylaw Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berpengalaman di bidang Konsultan dan Training Bisnis Strategi dan Marketing. Sekarang menjadi Founder of Inner Tunnel Communities

Hobby : Membaca dan menulis di Social Media. Sebelumnya menulis di koran cetak di Koran berskala Nasional

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Seru di Amazon: Imam 85 Tahun Memberikan Sakramen Perkawinan pada Sang Cucu

6 Januari 2023   02:50 Diperbarui: 6 Januari 2023   02:53 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

*Yukss gaezzz menjadi biarawan dan biarawati yang tidak mengenal umur dan status.*

Hai Gaezz. Jika para muda atau  yang sudah berpengalaman kerja berminat jadi Imam (Pastor atau Romo) dengan bergabung ke Tarekat SVD dan ingin ke Amazon di Amerika maka dapat menghubungi saya. *Saya akan menginfokan kepada Pastor Ramlan Sihombing.*

Juga jika berminat ke Tarekat lain atau ke Diosesan untuk mau jadi Pastor, Suster atau Bruder maka dapat menghubungi saya juga.

*Pasti masih bisa mendapat rekor MURI atau tercatat di  Guinness World Records dengan menjadi Imam (Pastor atau Romo), Suster dan Bruder melalui usia yang tidak muda atau status tertentu*

*Tidak ada yang mustahil dihadapan Tuhan.*

Oleh:
Gabriel Chanfarry H
5 Januari 2023
Whatsapp : +628158095478
_*MERAYAKAN MINGGU DAN TAHUN PANGGILAN*_

Lampiran pertama

English version

85-year-old priest celebrates his grandson's wedding ceremony in Porto Alegre

Father Paulo was married and had four children. When he became a widower, he made a special request to the Vatican and managed to be consecrated.

Father Paulo Mller, 85, celebrated his grandson's wedding ceremony in a church in Porto Alegre. Grandson Anderson Martins Mller and his wife, Rafaela Pilla, wanted to the grandfather commanding the ceremony from the beginning.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun