Mohon tunggu...
Gabriel ChanfarryHadylaw
Gabriel ChanfarryHadylaw Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berpengalaman di bidang Konsultan dan Training Bisnis Strategi dan Marketing. Sekarang menjadi Founder of Inner Tunnel Communities

Hobby : Membaca dan menulis di Social Media. Sebelumnya menulis di koran cetak di Koran berskala Nasional

Selanjutnya

Tutup

Financial

Imunitas Perekonomian Indonesia 2023-2025 yang Anomali

5 Desember 2022   01:20 Diperbarui: 5 Desember 2022   01:31 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Kita juga masih ingat Nouriel Roubini, profesor ekonomi New York University, memprediksi dunia tengah memasuki era baru krisis stagflasi hebat yang belum pernah ada sebelumnya.
Pandangan menyeramkan tentang masa depan ekonomi global ini disampaikan Roubini pada artikel di Majalah Time, dengan judul agak spektakuler; "We're Heading for a Stagflationary Crisis Unlike Anything We've Ever Seen" terbit bulan Oktober lalu.

Dia mengatakan ekonomi telah teracuni kombinasi antara pertumbuhan yang rendah dan inflasi yang tinggi, atau stagflasi yang membawa dunia pada "massive insolvencies and cascading financial crises" hingga beberapa tahun ke depan.

Kita juga mambaca para ekonom dari Fannie Mae dan IMF menyatakan harapan bahwa tahun 2023 menjadi tahun yang lebih lambat pertumbuhan ekonomi daripada tahun 2022.

Akan tetapi suasana di Istana Negara berbeda dalam acara Kompas 100 CEO Forum. Dihadiri para CEO dari berbagai industri.

Kompas dengan berani memberi judul: Membuat Terang di Tahun Menantang 2023. Sambutan Mas Suta dan diikuti paparan Sri Mulyani, menko Ekuin Erlangga membawa banyak harapan. Yang sangat luar biasa adalah paparan Presiden Jokowi.

Beliau membuka dengan perkataan bahwa kita tidak akan melihat kondisi ekonomi global dengan ketakutan, panik, putus asa tapi menyikapi dengan waspada, dan menyadari kekuatan diri yang ada dan membuat fokus agar unggul dibanding negara lain. Presiden memaparkan ecosystem battry listrik di mana Indonesia memiliki begitu banyak resourcenya. Dengan fasih Presiden memperlihat data data mengapa kita harus revitalisasi our capabilities.

Resesi ekonomi adalah bagian yang biasa dari naik turunnya kegiatan ekonomi. Itu sama halnya dengan kehidupan manusia yang kadang baik namun kadang menghadapi situasi yang buruk. Yang menjadi pembeda adalah bagaimana  menyikapinya.

Presiden Jokowi pada hari ini pada dasarnya tidak bicara soal ekonomi tapi Beliau memberi hal yang sangat vital yaitu harapan bagi kami.

Saya pernah membaca ketika wartawan bertanya kepada perdana menteri Winston  Churchil. Senjata apa yang paling hebat yang dimiliki saat perang dunia ke II? Winstons menjawab senjata terhebat sehingga bisa melawan Hitler adakah Harapan.

Pesan kata Harapan mampu membangkitkan energi dan memberikan kekuatan  untuk tetap bertahan  maju terus dalam menghadapi masa masa sulit.  Sebuah kekuatan  membangkitkan energi berupa  kegairahan  dan antisipasi ketika kita menatap masa depan.

Selesai acara Pak Jokowi menyalami kami satu persatu dan dengan rendah hati Beliau memandang kami satu persatu dan  mengatakan Terima kasih ya secara personal setiap Peserta lalu kami berjalan bersama ke Istana Merdeka untuk berfoto dan ngobrol santai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun