Mohon tunggu...
Gabriel Adhitya Saputra
Gabriel Adhitya Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa|Petualang|Programer

Hanya Seorang Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menggapai Atap Sulawesi

7 November 2024   15:08 Diperbarui: 8 November 2024   13:24 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampai di puncak gunung. (Sumber: Dokumentasi pribadi/edited)

Pernahkah kamu berpikir seperti apa gunung itu? Apakah semenyeramkan itu? Bahaya apa saja yang ada di Gunung? Mendaki gunung bukanlah sebuah permainan, mendaki gunung termasuk olahraga ekstrim yang mengancam nyawa. 

Tidak sedikit orang yang gagal untuk mencapai puncak dikarenakan sakit, hilang di gunung, atau bahkan meninggal di Gunung. Jadi apakah gunung semenyeramkan itu? 

Tentu tidak, dengan persiapan, peralatan dan kesiapan fisik yang cukup kita bisa mendaki gunung dengan aman. Saya akan membagikan sedikit pengalaman pertama saya mendaki gunung yang akan saya berikan judul "Menggapai Atap Sulawesi" Assekk.... 

Saya mendaki bersama teman-teman teman pramuka saka Wanabakti, sebelum melakukukan pendakian tentu saja kami melakukan persiapan terlebih dahulu seperti menjadwalkan pendakian, menghitung berapa banyak konsumsi, mempersiapkan alat untuk di gunung dan tentunya mempersiapkan fisik untuk perjalanan. 

Kami mempersiapkan semuanya kurang lebih selama 1 minggu, dan setelah kami mempersiapkan semuanya kami bersiap untuk berangkat  ke desa Karangan. 

Tidak lupa untuk mengawali perjalanan dengan mengucap syukur kepada Yang Maha Esa, kami berdoa akan perjalanan kami semoga sukses dan bisa kembali pulang.

Setelah melakukan perjalanan kurang lebih 4 jam, kami sampai di desa Karangan, suasana dingin dan gemuruh suara angin terdengar kencang di lembah. 

Kami menginap disalah satu rumah warga untuk beristirahat sebelum besok pagi berangkat untuk memulai pendakian. Tak terasa kicauan burung bernyanyi dan kokokan ayam di pagi hari membangunkan kami yang menandakan hari sudah mulai pagi. 

Kami pun mulai mempersiapkan diri mulai dari sarapan mempersiapkan apa saja yang akan kami bawa menggunakan ransel lalu mengawali pendakian dengan doa.

Kami pun memulai pendakian, dalam perjalanan ke pos 1 saya sudah mulai merasa lelah dan mengetahui bahwa ini bukanlah awal yang baik, seketika rasa ingin pulang mulai meronta-ronta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun