Budidaya Tanaman Warung Hidup di Tengah Pandemi COVID-19

dokpri

Di tahun 2020 ini dunia sedang disulitkan dengan musibah pademi virus corona atau Covid-19. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) memberikan banyak sekali dampak bagi kehidupan masyarakat baik dibidang kesehatan, ekonomi, pendidikan, maupun sosial. Dibidang kesehatan virus corona ini menyebabkan banyak masyarakat sakit bahkan hingga meninggal dunia. 

Banyak sekolah-sekolah dan kegiatan pendidikan yang terhambat serta penghasilan sebagian masyarakat yang menurun akibat COVID-19. Peraturan mengenai pembatasan sosialpun dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengurangi dampak dari COVID-19. Selain dampak-dampak di atas, salah satu dampak yang menjadi perhatian penting adalah masalah pangan dikalangan masyarakat. 

Dikarenakan peraturan pemerintah mengenai PSBB, kegiatan ekonomi masyarakat sumberpun mengalami perubahan yang cukup signifikan. Banyak warga yang harus berhenti bekerja sementara atau bahkan tidak bisa bekerja lagi karena pekerjaan mereka yang berhubungan dengan banyak orang terhalang PSBB. Perubahan perekonomian mereka juga berdampak pada kebutuhan pangan, di mana banyak warga yang mengalami kesulitan pangan karena masalah ekonomi. 

Dikarenakan kesulitan pemasukan ekonomi ini, masyarakatpun mengalami kesulitan dalam hal pangan. Universitas Sebelas Maret (UNS) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) menjadikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam bentuk penerjunan Relawan UNS Tanggap Wabah COVID19 ke berbagai wilayah di Indonesia dalam rangka percepatan penanganan COVID 19. Dengan adanya program Relawan UNS Tanggap Wabah COVID 19 ini, diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengatasi masalah pangan yang terjadi.

Gabriela Alvita, mahasiswi Program Studi Statistika Universitas Sebelas Maret (UNS), di bawah bimbingan Bapak Sutrisno Hadi Purnomo, S.Pt., M.Si., Ph.D melaksanakan kegiatan KKN di Sumber RT 01 RW 01 Kelurahan Puloharjo, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri. Kegiatan Dimulai sejak tanggal 15 Mei 2020 hingga 30 Juni 2020.

Kegiatan dalam rangka budidaya tanaman hidup yang dilakukan dimulai dengan penanaman bayam, kankung, dan oyong pada polybag. Setelah penanaman dilakukan, langkah selanjutnya adalah penyiraman dan pemupukan. Penyiraman dilakukan setiap hari sedangkan pemupukan dilakukan seminggu dua kali, hal ini dilakukan untuk membantu agar tanaman dapat tumbuh dengan subur dan sehat. 

Selama kegiatan ditemukan beberapa masalah seperti ada gangguan hama, oleh karena itu dilakukan pemasangan jaring pelindung di sekitar tanaman agar hama maupun hewan ternak seperti ayam tidak menganggu pertumbuhan tanaman. Setelah kurang lebih 30 hari, tanaman yang sudah mulai tinggi dan subur diberikan kepada ketua RT untuk dibagikan kepada warga Sumber. Selain budidaya tanaman hidup, program lain yang dilakukan adalah pembuatan hand sanitizer yang juga diberikan kepada ketua RT sebagai penyalur kepada warga Sumber.

Dengan adanya program KKN ini diharapkan dapat membantu dalam mengatasi masalah pangan akibat pandemi COVID-19. Selain itu, bayam, kankung dan oyong juga mengandung gizi yang dapat meningkatkan kesehatan warga.