Mohon tunggu...
Irfani Zukhrufillah
Irfani Zukhrufillah Mohon Tunggu... Dosen - dosen

seorang ibu dua anak yang sedang belajar mendidik siswa tak berseragam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Allah-lah yang Menggerakkan

5 September 2018   12:02 Diperbarui: 5 September 2018   12:11 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pernah suatu masa ketika masih menjadi penyiar radio di Surabaya, saya bertugas menjadi gate keeper bagi seorang nara sumber. Nara sumber kali itu adalah seorang perempuan, enterprenuer, yang sudah punya Warung makan bebek terkenal di Madura. Namanya mbak Lela.

Sejam lamanya siaran denga dia. Banyak sekali hal positif yang ia bagi. Salah satu yang paling berkesan ketika dia cerita awal mula merintis bisnis Warung tersebut.

Ia bercerita bahwa dulu warungnya berada cukup jauh dari jalan utama. Bahkan harus masuk gang kecil dulu sebelum ketemu dengan Warung bebeknya. Sehingga tidak dipungkiri bahwa awal-awal warungnya cukup sepi.

Setiap hari ketika sepi dan makanan masih banyak, Mbak Lela dan suami tak pernah pikir panjang, ia selalu mencari siapa saja yang mau makan jualannya secara gratis. Alasannya ga enak kalau harus dihangatkan untuk esok hari, dan tentu sayang sekali jika harus dibuang.

Jadilah ia merugi hampir setiap hari. Syukur-syukur kalau ada hari yang bisa BEP. Tiap ia berbagi kepada teman, tetangga dan siapapun itu, ia selalu berdoa, semoga Allah membuka jalan bagi mereka untuk keberkahan warungnya. Tak lupa pula ia minta doakan kepada semua yang ikut makan gratis hampir tiap malam di warungnya.

Singkat cerita, selang beberapa tahun, warungnya mulai ramai dikunjungi orang. Awalnya teman. Lalu temannya teman. Hingga yang paling membuat Mbak Lela heran adalah semakin banyaknya pengunjung yang baru dan bahkan belum pernah dengar sebelumnya tentang Warung tersebut.

Mbak Lela heran bagaimana mereka bisa 'nyasar' ke warungnya yang terbilang 'nylempit' itu.

Didasari penasaran, ia pun bertanya ke hampir pengunjung baru yang datang. Dan rata-rata mereka menjawab, "Ga tau mbak. Saya malah ga tau kalau di gang seperti ini ada warungnya mbak. Tadi saya sama keluarga sedang berkendara di jalan utama. Tiba-tiba saya ingin belok ke jalan kecil di depan tadi. Eh lalu di depan gang warungnya mbak ini saya liat ada papan nama Warung. Lalu ya... belok aja kesini. Untung masakannya enak,hehe."

Saat penyiarnya penasaran dan bertanya "Kok Bisa ya Mbak?", Mbak Lela hanya berkelakar, "Iya, seperti sulapan ya."

Namun, Mbak Lela yang begitu yakin kepada Allah melalui doa-doa yang selama ini ia dan teman-temannya panjatkan, menjadi semakin yakin, bahwa siapa lagikah yang bisa menggerakkan hati mereka selain Allah.

Ia yakin, ia berusaha sembari terus berdoa. Baginya, doa memiliki magnet magis yang bahkan tidak bisa dilogikakan dengan logika paling logis sekalipun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun