Mohon tunggu...
Irfani Zukhrufillah
Irfani Zukhrufillah Mohon Tunggu... Dosen - dosen

seorang ibu dua anak yang sedang belajar mendidik siswa tak berseragam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbanyak Salawat Menangkal "Bala"

16 Juli 2018   21:09 Diperbarui: 16 Juli 2018   21:28 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ayah saya (alm) sering berpesan untuk memperbanyak sholawat. Bahkan semasa hidupnya beliau suka sekali membaca sholawat hingga memusikkannya. 

Itu lantas menjadi sebuah pengingat bagi saya. Terlebih saat ayah berpesan membaca sholawat bisa kapan saja. Saat senang bacalah sholawat. Saat gundah bacalah sholawat. Hingga saat saya akan maju untuk lomba pidato, ayah berpesan untuk terus bersholawat. Saat itu ayah bilang agar para juri 'takluk' pada penampilan saya, tapi lama-lama saya sadari bahwa bacaan sholawat yang saya gumamkan saat menunggu panggilan nomor urutan saya mampu membuat saya tenang. Rasa nervous berkurang dan membuat lebih PD. 

Lalu, 2 hari yang lalu tiba-tiba perasaan saya benar-benar gelisah. Gundah tanpa tahu penyebabnya. Mata sebelah kiri saya kedutaan keras tak berhenti dalam waktu lama. 

Bukannya sok menduga, tapi beberapa kali hal ini merupakan pertanda kurang baik. 

Tapi jujur, saya bukannya mengkultuskan pertanda ini, saya hanya mencoba memahaminya sebagai sebuah peringatan dari Allah agar saya lebih berhati-hati. Ibarat mendung yang mendahului hujan. Kita pun boleh bersiap membawa payung saat akan keluar pada cuaca mendung. Begitulah yang saya artikan dari pertanda ini. 

Namun saya bukanlah orang yang mampu menerka masa depan. Saya pun lantas teringat kembali pesan ayah. 'Perbanyak baca sholawat, insya Allah dapat menjauhkan dari bala' (bahaya)'. 

Saya pun melakukannya. 

Saat nenenin si bayik, mulut komat-kamit baca sholawat. 

Saat nonton TV, mulut komat-kamit baca sholawat. 

Saat ke kamar mandi pun, hati yang komat-kamit baca sholawat. 

Saya hanya berusaha memohon kepada Allah agar dihindarkan dari mara bahaya bagi saya dan seluruh keluarga saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun