Mohon tunggu...
fxtriyas hadi
fxtriyas hadi Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru dan penikmat tanaman

Hidup harus urup

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Tumpeng" dalam Proyek Merdeka Belajar

22 September 2022   10:19 Diperbarui: 22 September 2022   12:42 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun ajaran 2022/2023 SMP Pangudi Luhur Domenico Savio (Domsav) Semarang mulai menerapkan pembelajaran Merdeka Belajar. Pelaksanaan kurikulum merdeka belajar baru diperuntukan bagi siswa kelas 7 (tujuh) saja.  Sedangkan kelas 8 dan 9 masih tetap menggunakan kurikulum 2013. Jadi dalam pelaksanaan ibarat trial error, karena belum ada yang bisa dijadikan acuan (contoh) sebagai gambaran pasti.

Dalam pelaksanaan banyak hal yang "baru" dan berubah, antara lain dengan penarikan buku paket lama diganti dengan yang baru serta kebijakan lain saat pembuatan jadwal yang harus ada proyek dalam satu paket tanpa terputus.. Perencanaan dan pengaplikasian pelaksanaan proyek Merdeka  Belajar bagi 11 (sebelas) kelas yang ada cukup merepotkan. Pasalnya guru mapel tidak hanya mengajar kelas 7 dengan kurikulum baru, namun juga mengajar kelas yang masih menggunakan kurikulum 2013. Kurikulum berbasis proyek ini dalam satu tahun pelajaran ditetapkan adanya 3 proyek. Dua proyek di semester satau dan satu proyek di semester dua.

Pembelajaran berbasis proyek dianggap penting untuk pengembangan karakter siswa karena memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar melalui pengalaman (experiential learning). Kolaborasi antara mata pelajaran dan kearifan lokal menjadi sebuah tagihan dalam aktifitas ini. Lalu bagaimana pembagian dan pelaksanaan proyek di SMP ini.

Perencanaan proyek dalam kurikulum baru sesuai kebutuhan dan keadaaan lingkungan. Fokus dan optimalisasi kearifan lokal menjadi bagian pemikiran bersama.  Selain sering di dengar, juga menjadi bagaian kehidupan siswa yang dapat di imajinasikan dan mudah dalam pelaksanaannya.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Oleh karena itu bagi kelas 7 (tujuh) yang menggunakan kurikulum merdeka belajar ( prototipe )  sejak awal tahun pelajaran sudah menyiapkan proyek yang hendak dikerjakan. Merupakan satu karakteristik kurikulum prototipe adalah menerapkan pembelajaran berbasis proyek untuk mendukung pengembangan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila. Dalam kurikulum prototipe, sekolah diberikan keleluasaan dan kemerdekaan untuk memberikan proyek-proyek pembelajaran yang relevan sejalan kearifan local dan dekat dengan lingkungan sekolah.

 Kearifan lokal merupakan ciri khas etika dan nilai budaya dalam masyarakat lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Sebuah  identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang berasal dari luar/bangsa lain menjadi watak dan kemampuan sendiri. Juga merupakan ciri khas etika dan nilai budaya dalam masyarakat lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi.Merupakan kemampuan beradaptasi, menata, dan menumbuhkan pengaruh alam serta budaya lain yang menjadi motor penggerak transformasi dan penciptaan keanekaragaman budaya Indonesia yang luar biasa

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Proyek pertama kearifan local adalah makna dan filosofi Tumpeng, dengan model blok yang dijadwalkan tanggal  10-12 dan tgl 15-19 Agustus 2022. Project kedua mengambil tema suara demokrasi tentang memberikan edukasi anak mengenai pemilihan umum dilingkup sekolah dijadwalkan tanggal  28 September sampai 7 Oktober, dan   28  sampai 29 oktober 2022. Proyek ketiga berjudul pertobatan ekologis tentang gaya hidup berkelanjutan, dengan cara mengolah sampah menjadi barang yang bernilai ekonomi. Penjadwalannya  22 April  sampai 15 Mei 2023, dengan puncak acara saat hari Bumi dan perayaan hari pelindung sekolah.

Proyek kearifan lokal " tumpeng," terjadwalkan dengan pemberian materi di tiap kelas oleh guru yang mengajar pada jam tersebut. Setiap proyek telah dibentuk kepanitiaan yang bertugas menyiapkan materi, evaluasi dan pembuatan proyek. Materi dari pembuatan Power Point Teks (PPT), Video maupun praktek serta evaluasi, Tiap kelas dibagi menjadi empat kelompok sehingga jumlah tiap kelompok ada 8 siswa/i. akhir dari proyek selain pembuatan tumpeng, dokumentasi dan dipresentasikan.

Salah satu siswa kelas 7C, Quinsha Lovely Karenia sangat terkesan dengan pembuatan tumpeng. Karena merasa diajak belajar kembali untuk mengenal, menata dan mengetahui filosofi dari tumpeng. Terlibat dalam penataan tumpeng menjadi lebih berarti sebab disinilah kita belajar sebuah kekayaan muatan lokal dalam sebuah proyek yang sering ditemui sehari-hari dalam kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun