Mohon tunggu...
furkanawati handani mbelo
furkanawati handani mbelo Mohon Tunggu... Mahasiswa - foto pribadi

Furkanawati Handani Mbelo asal NTT

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Permainan Menghadapi Lawan

11 Oktober 2017   23:08 Diperbarui: 11 Oktober 2017   23:38 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Permainan menguasai pelajaran bertujuan untuk mendorong keberanian mengambil risiko dan melakukan kerja sama, tanpa memunculkan persaingan yang tidak sehat. Cara bermain permainan ini dengan menanyakan pertannyaan yang mengulas pelajaran dalam situasi yang dibuat seperti permain tanpa menghitung skor.

Permainan ini dapat menjadi motivator yang kuat. Permainan dapat meningkatkan antusiasme, partisipasi, dan kerja sama. Permainan juga dapat membutuhkan persaingan tidak sehat, dan menyulut perasaan rendah diri. Bagaimana kita bisa mendapatkan kelebihan permainan tanpa memunculkan kekurangannya? Lakukan permainan menguasai pelajaran, suatu permainan yang disukai siswa serta lebih menekankan pada keberanian mengambil risiko dibandingkan kemenangannya. Permainan ini diawal dengan siswa duduk dalam tim-tim kecil, sebaliknya dalam bentuk berpasangan atau trio. Saat siswa sudah berkelompok, kita melakukan empat langkah berikut:

  • Kita mengajukan pertanyaan. Kemudian siswa menuliskan jawabannya sendiri-sendiri, seperti pada strategi pertanyaan, semua menulis.
  • Tim memilih sebuah jawaban. Siswa berkerjasama dengan temannya untuk memilih apa yang mereka yakini sebagai jawaban benar. Langkah ini memberi siswa kesempatan untuk mempelajari materi pelajaran. Langkah ini memberikan kesempatan kepada semua siswa, untuk saling berhubungan dengan sesama teman secara produktif dan membangun kmunitas.
  • Kita memberikan isyarat peringatan. Kita dapat mengatakan, "Lima detik lagi," membuat siswa awas bahwa waktu berkolaborasi sudah mendakati akhir.
  • Kita memanggil satu orang secara acak . kita dapat berkata "Mary, apakah kamu berani mengambil risiko untuk menjawab?" siswa dapat melewatkan kesempatan tersebut atau memberikan jawaban. Jika siswa memberikan jawaban benar "Brazil", misalnya maka kita dapat memberikan tanggapan positif kepada kelompoknya, bukan individunya, "Bagus, kelompok satu". Jika siswa membeikan jawaban yang salah, kita dapat mengatakan "tidak, Kuba bukan jawaban yang benar. Jawaban yang benara adalah Brazil. Siapa saja yang tahu jawabannya adalah Brazil? Sekarang, pertanyaan selanjutnya adalah..." dan lanjutkan permainan dengan membertikan pertanyaan selanjutnya. Jika siswa melewatkan kesempatan tersebut, kita dapat mengatakan jawaban yang benar dan melanjutkan pertanyaan selanjutnya.
  • Beberapa saran agar dapat menggunakan strategi ini secara efektif:
  • Jaga irama tetap cepat untuk meningkatkan kegembiraaan bermain
  • Siapkan pertanyaan permainannya kegembiraan bermain.

Berkerjasama menyiapkan pertanyaan, yang dalam hal ini dapat membantu siswa mengulas kriteria"pertanyaan yang baik", mendorong siswa menghadapi pertanyaan yang memerlukan hafalan singkat, jika memungkinkan.

  • Mungkin persahabatan dapat ditingkatkan dengan meminta tim-tim yang terbentuk membuat nama untuk mereka sendiri, atau membedakan diri dengan memakai topi khusus, pin, pita dan semacamnya.
  • Hindari persaingan yang berlebihan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan rasa puas bukan karena sudah lebih baik sari kelompik lain, tetapi karena memainkan permainan itu dengan baik.
  • Tunjuklah seseorang untuk mencatat skor setiap kelompok tetapi tekan perasaan mengutamakan kemenangan.
  • Mungkin anda dapat membuat perayaan kecil di akhir permainan dengan memimpin tepuk tangan yang diperuntukan bagi semuannya, memukul meja untuk semuanya, atau saling melakukan tos dengan semua orang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun