Mohon tunggu...
furkanawati handani mbelo
furkanawati handani mbelo Mohon Tunggu... Mahasiswa - foto pribadi

Furkanawati Handani Mbelo asal NTT

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Metode Pengasuhan Zaman Dulu, Kejam, Keras Tapi Mendidik

13 Desember 2016   18:10 Diperbarui: 13 Desember 2016   18:20 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pengasuhan menurut pendapat Ibu Julailah adalah membimbing, membina, dan mengajarkan lebih dekat dengan menyayangi dengan penuh kasih sayang dan tanggung jawab. Banyak cara-cara pengasuhan yang dilakukan orangtua kepada anak mereka. Ini dilakukan agar anak mematuhi semua perintah orangtua. Pengasuhan yang dialami beliau ketika beliau kecil sangat berbeda dengan pengasuhan yang beliau terapkan kepada anak-anaknya.

Saya sangat penasaran dengan pengasuhan zaman dulu yang diterapkan nenek kepada ibu. Beliau mengatakan pengasuhan zaman dulu menggunakan kekerasan agar fungsi dan peran pengasuh orangtua terpenuhi. Fungsinya, agar anak harus menaati semua yang dikatakan dan diperintahkan orangtua Peranya agar, apa yang diperintahkan orangtua harus dituruti agar menjadi anak yang sukses.

Menurut beliau metode pengasuhan yang baik adalah metode pengasuh orang zaman dulu, yaitu zaman nenek moyang kita, kenapa demikian? karena zaman dulu dimana anak-anaknya diberikan contoh agar anak dapat melihat dan mengalami sendiri situasi dan kondisi sehari-hari, di situlah anak dapat mempraktekan apa yang dilihanya.

Kenapa saya tidak memilih pengasuhan zaman sekarang? Karena menurut saya, pengasuhan zaman sekarang lebih ke pengasuhan yang bersifat otoriter (pemaksaan) dan memanjakan anaknya. Memang pengasuhan zaman dulu bersifat memaksakan kehendak orangtua agar anaknya berhasil sesuai keinginan orangtua dan terbukti pengasuhan ini berhasil di terapkan. Sedangkan pengasuhan otoriter yang dikembangkan pada zaman sekarang ini membuat anak serba salah dalam melakukan segala aktifitasnya dan membuat anak tidak boleh melakukan semua hal dan pengasuhan otoriter ini akan menunjang pengasuhan yang memanjakan anak di mana semua keinginan anak akan dimanjakan.

Pengasuhan yang bersifat memanjakan anak, akan berdampak buruk pada anak dan juga pada orangtua. Danpak buruk yang terjadi pada anak adalah semua yang anak inginkan harus terpenuhi dan apabila keinginannya tidak terpenuhi anak akan mencari berbagai macam cara agar semuanya terpenuhi dari menangis, mogok makan, tidak mau tidur, murung dan bisa terjadi anak menjadi pembangkang. Danpak buruk yang terjadi pada orangtua akan menjadi kesal dan hal kekerasanpun akan terjadi, bingung, cemas, stress, dan gila juga bisa terjadi pada orangtua, kenapa demikian? Karena orangtua merasa apa yang diminta oleh anak tidak bisa diturutinya dan orangtua beranggapan bahwa dia adalah orangtua yang buruk dan tidak dapat bertanggung jawab pada anaknya.

Banyak orang-orang mengatakan lebih bagus menggunakan metode pengasuhan zaman dulu dari pada zaman sekarang. Dan saya salah satu anak yang diterapkan orangtua saya menggunakan metode pengasuhan zaman dulu. Memang benar metode pengasuhan zaman dulu tidak jauh dari kekerasan berupa pukulan tapi pukulan ini adalah kekuatan bagiku agar tidak lagi melakukan hal yang salah dan membuatku jerah. Faktanya kekerasan yang dilakukan orangtua pada anak adalah rasa sayang mereka untuk meluapkan emosi, tapi setelah itu orangtua akan merasa bersalah dan langsung memeluk anaknya. 

Pengasuhan ini membuat saya teringat lagi dengan waktu kecilku yang sangat agresif dan nakal. Tidak penah duduk diam dan banyak melakukan kesalahan, setiap hari pasti saya sudah di tunggu ayah di depan halaman dengan kayu. Tapi itu tidak membuat saya jerah, tapi waktu ke waktu saya berubah dengan sendiri

Dan saya ingin sekali waktu itu bisa terulang kembali, saya ingin menghabiskan waktu saya bersama dengan orangtua dan kedua kakak saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun