Mohon tunggu...
Funpol
Funpol Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tumbuh dan Menggugah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Erupsi Gunung Semeru Kembali, Sudah Siapkah Indonesia Mitigasi Bencana?

5 Desember 2022   11:55 Diperbarui: 5 Desember 2022   12:12 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Detik.com 

Indonesia dirundung duka kembali. Erupsi Gunung Semeru yang diikuti oleh awan panas guguran di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali terjadi. Setelah sebelumnya terjadi gempa berkekuatan 5,6 magnitudo dengan kedalaman 10 km dialami oleh warga Cianjur, Jawa Barat.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bahkan mencatat status Gunung Semeru naik dari Level 3 atau Siaga menjadi Level 4 atau Awas terhitung mulai Minggu, 4 Desember 2022 pukul 12.00 WIB.

Kanaikan level ini merupakan untuk pertama kalinya sejak ditetapkan berstatus Siaga atau level 3 pada 16 Desember 2021 tahun lalu. Kini Gunung Semeru kembali erupsi lagi dengan status baru.

Karena statusnya yang naik menjadi level 4, pemerintah menghimbau kepada masyarakat atau warga sekitar Gunung Semeru untuk tidak beraktivitas dalam radius delapan kilometer dari puncak dan sektoral arah tenggara, sejauh 19 kilometer dari puncak.

"Status Gunung Semeru dinaikkan dari Siaga (Level 3) menjadi Awas (Level 4) terhitung hari Minggu 4 Desember 2022 pukul 12.00 WIB," kata Hendra Gunawan, Kepala PVMBG, dikutip dari antaranews.com pada Senin, (12/5/2022).

Menurut catatan PVMBG, aktivitas Gunung Semeru yang mengeluarkan awan panas guguran sudah terpantau semenjak Minggu, (4/12/2022). Saat itu, tinggi kolam erupsi mencapai 1.500 meter di atas puncak.

Sumber awan panas tersebut berasal dari tumpukan material di ujung lidah lava yang berada di sekitar 800 meter dari puncak kawah (Kawah Jonggring Seloko). Awan panas tersebut terus-menerus keluar dari mulut Gunung Semeru, tercatat hingga pukul 06.00 WIB jarak luncurannya pun meningkat menjadi tujuh kilometer dari arah Besuk Kebokan.

Selain itu, aktivitas gempa pun terpantau sudah terjadi sebanyak delapan kali gempa letusan dan satu kali gempa awan panas guguran. Hal ini menunjukkan aktivitas Gunung Semeru masih sangat berbahaya untuk didekati oleh warga.

Bencana alam yang terjadi di Indonesia belakangan ini, tak terlepas dari letak geografis Indonesia yang dinilai rawan bencana alam. Mulai dari gempa bumi, tsunami, gunung meletus hingga banjir. Oleh karena itu, Mau tidak mau, upaya mitigasi bencana perlu menjadi perhatian bersama, agar mengurangi dampak kerugian, baik material maupun immaterial, terhadap bencana tersebut.

Kesiapan mitigasi bencana di Indonesia 

Namun pertanyaannya saat ini, sudah seberapa besar kesiapan Indonesia dalam menghadapi setiap bencana alam yang terjadi. Bagaimana pemerintah melakukan penanggulangan bencana tersebut, serta sejauh mana edukasi mitigasi bencana alam itu disosialisasikan kepada masyarakat luas?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun