Pertandingan AS Vs Iran tadi malam, sebetulnya berjalan dengan cukup baik. Meskipun terjadi kontroversi, namun kontroversi tersebut hanyalah kontroversi teknis yang biasa terjadi di lapangan. Pelatih AS, Gregg Berhalter, bahkan mengaku tegang dengan pertandingan tadi malam. Terutama ketika di menit-menit akhir penamabahan waktu.
Sudah seharusnya sepak bola menyatukan berbagai perbedaan suku, ras, agama, budaya, bahkan kepentingan politik. Sepak bola yang penulis kenal sangat menghormati multikulturalisme. AS dan Iran bisa membuktikan hal demikian, meskipun ketegangan kedua negara tersebut kian memanas.
Oleh karena itu, menyeret isu kepentingan politik ke dalam dunia sepak bola, sama artinya dengan membunuh para talenta muda berbakat olahraga ini secara perlahan, bak virus mematikan dalam tubuh.