Mohon tunggu...
Funpol
Funpol Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tumbuh dan Menggugah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Laga Panas Iran Vs AS, Isu Politik yang Tak Harus Masuk ke Arena Sepak Bola

30 November 2022   17:45 Diperbarui: 30 November 2022   17:47 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: cnnindonesia.com

Ajang Piala Dunia biasanya menjadi ajang adu pembuktian kemampuan sepak bola antar negara. Ajang empat tahuanan ini cukup bergengsi dibandingkian kompetisi sepak bola lainnya.

Pasalnya, bagi pemain bintang seperti CR7, Leonel Messi, dan lain-lain, Piala Dunia menjadi ajang eksistensi mereka sebagai 'hero' atau 'pahlawan'  yang mampu membawa negaranya menjadi pesohor sepak bola dunia.

Namun, apa jadinya jika pertandingan sepak bola, harus terseret juga ke dalam kepentingan dan isu politik negara masing-masing? Mungkin kata 'ironi' yang akan muncul  dalam sebuah kompetisi hiburan seperti sepak bola ini.

Duel antara Amerika Serikat dan Iran tersebut harus dimenangkan oleh timnas berjuluk 'The Yanks' (Amerika Serikat) dengan skor 1-0 di Stadion Al Thumama, Qatar dini hari (30/11/2022).

Sebelum laga berlangsung, banyak pemberitaan yang mengabarkan bahwa duel kedua negara banyak bermuatan isu politik, terutama terkait hubungan diplomatis antara Amerika Serikat dan Iran yang semakin tegang hingga hari ini.

Apalagi jelang pertandingan, masyarakat Iran dibuat marah dengan unggahan foto bendera Iran yang tak menggunakan simbol 'Republik Islam Iran' di akun resmi media sosial Timnas AS. Kemarahan ini juga dipicu juga oleh kematian warganya, Mahsa Amini yang meninggal akibat ditangkap oleh polisi moral Iran.  

Namun, terseretnya isu politik kedua negara di arena sepak bola, tak membuat timnas kedua negara tersebut ingin mengaitkannya dengan hubungan politik pemerintahan mereka. Hal tersebut sudah ditegaskan oleh kedua pelatih AS dan Iran.

"Saya membayangkan pertandingan ini diperebutkan dengan sengit karena fakta bahwa kedua tim ingin melaju ke babak berikutnya, bukan karena politik atau karena hubungan antar negara kami" kata pelatih AS, Gregg Berhalter, dikutip dari Reuters pada Rabu, (30/11/2022).

Berhalter justru menegaskan jika sepak bola justru menyatukan kedua negara yang bersitegang. "Saya pernah bermain di tiga negara berbeda, dan saya pernah melatih di Swedia, dan sepak bola adalah tentang Anda bertemu begitu banyak orang berbeda dari seluruh dunia. Anda dipersatukan oleh kecintaan yang sama pada olahraga," kata Berhalter.

Senada dengan pelatih AS di atas, Carlos Queiroz, pelatih Timnas Iran menyatakan tak mau jika pertandingan sepak bola Piala Dunia tahun ini harus dicederai dengan isu politik hubungan kedua negara mereka. "Karena yang ingin kami lakukan adalah mempersembahkan hadiah kepada pendukung Iran," katanya.

Momen pertemuan Amerika Serikat dan Iran ini sejatinya momen pengulangan penyisihan grup pada Piala Dunia 1998 di Prancis. Saat itu, kedua tim saling menghormati satu sama lain. Pertandingan 1998 itu diwarnai dengan simbol perdamaian di Stade Gerland, Lyon. Di mana saat itu, para pemain Iran memberikan mawar putih kepada pemain-pemain AS. Dalam pertandingan tersebut Iran menang atas AS dengan skor 2-1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun