Mohon tunggu...
Fullan AusatiPutri
Fullan AusatiPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Kedokteran Hewan

Saya merupakan mahasiswa S1 Kedokteran Hewan Universitas Airlangga yang memiliki ketertarikan yang kuat terhadap dunia riset dan kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Waspada Zoonosis, Perhatikan Hal Berikut untuk Menjaga Kesehatan Anabul

20 Mei 2023   01:10 Diperbarui: 20 Mei 2023   01:09 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Hidup bersama hewan peliharaan menjadi hal yang menyenangkan bagi sebagian orang. Kucing, kelinci, anjing, dan hewan berbulu lainnya banyak digemari untuk dipelihara karena tingkahnya yang lucu dan menggemaskan sehingga mampu memberikan dukungan secara emosional kepada pemiliknya. Beberapa hal tentu perlu diperhatikan ketika seseorang memutuskan untuk hidup bersama mereka, tentunya seseorang harus menjamin terlaksananya kesejahteraan hewan atau animal welfare dalam proses perawatan untuk menjamin keberlangsungan hidupnya. Menurut Undang-undang nomor 41 tahun 2014 tentang peternakan dan kesejahteraan hewan menyebutkan bahwa terdapat 5 indikator yang harus dipenuhi dalam praktik kesejahteraan hewan diantaranya bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari rasa takut dan stress, bebas mengekspresikan tingkah laku alamiahnya, bebas dari rasa tidak nyaman, dan bebas dari rasa sakit dan penyakit.

Kondisi Lingkungan Memengaruhi Kesehatan Anabul?

Selain kesejahteraan hewan, kondisi lingkungan dan kesehatan pemilik hewan peliharaan perlu diperhatikan. Hewan kesayangan berpotensi sebagai penyebar penyakit zoonosis, yaitu penyakit dari hewan yang dapat menular ke manusia. Oleh karena itu, penting bagi pet owner untuk melakukan pembersihan secara rutin pada tempat tinggal, melakukan grooming secara rutin, dan memantau kondisi kesehatan anabul dengan meluangkan waktu untuk memberikan perawatan yang tepat di bawah pengawasan dokter hewan.

Anabul dan Risiko Penularan Penyakit Zoonosis

Penularan penyakit oleh hewan kepada manusia tergolong rentan, banyak penyakit pada hewan yang bersifat zoonosis seperti rabies, toxoplasmosis, ringworm, infeksi akibat cakaran kucing, dan sebagainya. Selain berbahaya bagi hewan peliharaan, penyakit zoonosis dapat mengancam kesehatan manusia.

Pemeriksaan anabul dilakukan dengan berbagai tahap sesuai dengan usia dan tahap hidupnya masing-masing. Pada tahun pertama umumnya akan dilakukan pemeriksaan parasit, kutu, dan cacing disertai dengan pemberian vaksin. Selain itu, dokter hewan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan secara fisiologis pada beberapa alat indra dan organ tubuh untuk memastikan bahwa anabul dalam kondisi yang sehat. Pemberian pakan yang berkualitas sesuai dengan ras dan usia akan mendukung kualitas hidup yang baik bagi hewan peliharaan.

Pentingnya Pemeriksaan Rutin dan Pemberian Vaksinasi

Pemeriksaan rutin dan pemberian vaksin tetap dilakukan utamanya ketika usia anabul beranjak dewasa. anabul dewasa lebih rentan terhadap beberapa penyakit karena melemahnya beberapa fungsi organ. Salah satu risiko ketika anabul tidak rutin melakukan vaksinasi dan pemberian anti-parasit adalah penyakit toxoplasmosis yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii dimana penyakit ini tergolong zoonosis dan dapat membahayakan seseorang dengan imun yang rendah, bayi, serta wanita hamil. Penularan toxoplasmosis pada wanita hamil dapat menularkan infeksi pada janin dalam kandungannya sehingga berpotensi mengganggu tumbuh kembang janin dan berisiko terjadinya keguguran.

Penyakit lainnya yang bersifat zoonosis adalah rabies, dimana kucing dan anjing merupakan hewan dengan sumber penular utama virus rabies. Untuk mencegah adanya infeksi virus tersebut maka dilakukan vaksinasi rabies dan pemeriksaan secara rutin oleh dokter hewan sehingga penyakit dapat terdeteksi sedini mungkin. Vaksinasi rabies merupakan tindakan terbaik untuk menghindari anabul dari risiko rabies.

Kenali Tingkah Laku Anabul

Perlu untuk diketahui selain melakukan beberapa tindakan pencegahan, pemilik hewan peliharaan harus tanggap dan peka dalam mengamati tingkah laku anabul sehari-hari. Apabila terjadi tingkah laku yang tidak biasa pada anabul kesayangan, segera datang dan periksa anabul ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Apabila anabul terdeteksi adanya virus atau penyakit lain yang bersifat zoonosis maka segera lakukan sterilisasi pada kandang, area tempat tinggal, dan jika terdapat gejala yang tidak normal pada tubuh pemilik yang melakukan kontak langsung dengan anabul segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun