Mohon tunggu...
Fulgensius
Fulgensius Mohon Tunggu... Konsultan - Karyawan Swasta

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kredit Macet di CU Dosa Pengelola yang Salah Kelola karena Tidak Taat Tata Kelola

16 September 2022   16:04 Diperbarui: 16 September 2022   16:18 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Tujuan credit union itu sangat mulia, namun para pengelola tidak menjalankan fungsi dengan baik dan benar sesuai tata kelola, maka peranan Credit Union untuk membantu orang miskin berubah semakin tidak jelas ibarat sebuah puisi tanpa makna, bahkan CU makin kurang lebih dengan lembaga keuangan kapitalis yang katanya sosialis dan demokratis, harusnya hadirnya CU mampu :

  • Membimbing dan mengembangkan sikap ber hemat, rajin menabung, mempunyai penghasilan pasif, dan memiliki dana pension karena cerdas mengelola keuangannya, anggota CU dicerdaskan agar mampu dalam menghadapi sikap konsumerisme, sehingga efisiensi dan efektivitas usahanya tercapai.
  • Memberi pinjaman yang layak, tepat sasaran, proses cepat dan membayar bunga pinjaman murah.
  • Mendidik anggota dalam hal menggunakan uang secara bijaksana. Para pengelola proaktif membimbing anggotanya bagaimana memilih simpanan dan penggunaan pinjaman dengan bijaksana.
  • Pembentukan karakter adalah salah satu persyaratan utama bagi anggota yang melakukan permohonan kredit melalui pendidikan keuangan pada saat pra pencairan.
  • Pilar utama credit union adalah Pendidikan yang terus menerus, agar para anggota cerdas dalam mengelola diri dan keuangannya sehingga anggota dapat merancang masa depan yang lebih baik untuk mencapai tujuan hidup dan keuangannya.
  • Credit union hadir untuk satu tujuan yaitu untuk memberdayakan anggotanya secara khusus dan secara umun masyarakat disekitarnya, sebab ironis dimana credit union tumbuh subur justru tingkat ekonomi masyarakatnya berada dibawah garis kemiskinan, lalu dimana keberadaan credit union tersebut.
  • Pesan utama pendiri credit union agar gerakan mampu membuat setiap orang menolong orang lain terlebih dahulu, agar mampu menolong diri sendiri.

Resiko bisnis itu selalu ada toko kelontong resikonya barang rusak dan kadaluarsa/expired, Credit Union bisnis dengan jualan uang resikonya kredit macet.

Penyebab kredit macet memang menyangkut 2 kunci utama yaitu si pemberi yang salah atau si penerima yang salah, pada dasarnya yang paling salah ya si pemberi donk karena tidak memberikan secara professional. Ibarat produk hulunya yang bermasalah bukan hilirnya, dimana hulunya adalah si Credit Union melalui pengelolanya, lalu yang disalahkan hilirnya atau si anggota yang macet kan tidak benar.

Coba memberikan dengan benar, secara professional kan tidak ada kemacetan, coba saja kredit itu didak diberikan pasti tidak ada kemacetan toh.

Nah mari kita telaah lebih lanjut dari sisi credit unionnya dimulai dengan tata kelola sampai pada pengelolanya.

Dari tata kelola sendiri apa saja yang harus ada dalam Lembaga dan harus dilengkapi dengan merujuk pada standard tata kelola Gerakan credit union dunia seperti, tersedianya MO dan MP kredit yang lengkap serta terstruktur sebagai panduan dalam menjalankan proses bisnis simpan pinjamnya agar pinjaman yang diberikan Aman Terarah dan Menguntungkan (ATM).

Dari sisi pengelolanya dimana bagian yang menangani kredit atau pinjaman mulai dari konsultan, survey, dan tim kreditnya mempunyai kemampuan yang cukup dengan syarat-syarat yang sudah ditetapkan dalam MO dan MPnya, sebut saja untuk menjadi tim kredit harus sertifikasi (competency course for loan officers), sudah mengikuti Managing Yourself For Othher (MYFO), Credit Union Loans Officer Competency Course (CULOCC), financial literacy, dll.

Faktor Internal atau pengelola dalam hal kesalahan saat pengambilan keputusan, dimulai dari proses pelaksanaan perjanjian pinjaman saat anggota melakukan pengajuan surat permohonan pinjaman, konsultasi/wawancara, menganalisis permohonan, survey sampai pada proses keputusan, tidak terstruktur dan banyak yang tidak ditaati sesuai dengan MO dan MP tentang kredit kata kasarnya ada pelanggaran.

Maka itulah awal dari kesalahan dalam pemberian pinjaman dan awal dari terjadinya kredit macet, belum lagi skill tim tidak sesuai kriteria diatas, contoh saja yang disuruh survey pinjaman anggota janitor/OB yang tidak paham tentang ilmu survey dan manajemen kredit, survey hanya datang lalu ambil foto agunan, tentu itu hanya pendapat saya faktanya mungkin tidak begitu.

Faktor eksternal atau dari anggota sebagai debitur/peminjam yang tidak jujur dalam menyampaikan informasi pada saat konsultasi dan mengisi permohonan pinjaman, dan tim kredit percaya-percaya saja sebagai bagian dari implementasi arti kata creder ( saling percaya) dan katanya jaminan terbaik itu adalah watak si peminjam, sehingga keputusan yang diambil pun tidak tepat. Kredit/pinjaman yang diberikan bukan untuk menolong justru merongrong keberadaan CU itu sendiri dan diri si anggota yang notabenenya sebagai pemilik tidak punya rasamemiliki lembaganya alias tidak loyal.

Saya melihat rasa memiliki anggota pada CUnya tidak ada, mereka hanya merasa menjadi pengguna jasa semata, selagi dibutuhkan ya ber CU jika tidak keluar kadi anggota, nanti datang lagi hanya untuk tanya cara ajukan pinjaman atau mau pinjam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun