Mohon tunggu...
Fuad Marzuki
Fuad Marzuki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Youth beginner

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

BBM Naik, Keresahan Warga Ikut Naik

17 September 2022   19:45 Diperbarui: 17 September 2022   21:24 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah naiknya harga minyak tanah dan sekarang sudah terpantau turun. kini, warga indonesia dikagetkan lagi dengan kenaikan harga BBM, yang mana dalam hal ini memberikan berbagai tanggapan baik itu pro maupun kontra, walaupun kita dapat melihat sendiri tanggapan perihal kenaikan harga BBM ini jelas lebih banyak tanggapan kontranya.

Diketahui bersama, Pemerintah telah resmi mengalihkan subsidi BBM, sehingga menyebabkan penyesuaian harga Solar, Pertalite, hingga Pertamax. Penyesuaian harga BBM inipun telah diumumkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melalui konferensi pers pada Sabtu, 03 September 2022 kemarin. Pemerintah telah menaikkan harga BBM, tercatat pertalite dari Rp.7.650 per liter jadi Rp.10.000 per liter. Solar subsidi dari Rp.5.150 per liter jadi Rp.6.800 per liter. Pertamax nonsubsidi dari 12.500 per liter jadi Rp 14.500 per liter.

setelah diumumkannya kenaikan BBM, demo penolakan kenaikan BBM terjadi di sejumlah daerah dan dilakukan oleh berbagai kalangan mulai mahasiswa, buruh, hingga masyarakat pada Selasa, 6 September. Pemerintah menyatakan berbagai argumen yang melandasi keterpaksaan diambilnya kebijakan tersebut. Di antaranya menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani kenaikan harga BBM dilakukan karena konsumsi subsidi dan kompensasi BBM sudah melebihi kuota dan akan mencapai Rp 689 triliun atau lebih Rp 195,6 triliun dari yang dianggarkan pemerintah dalam APBN 2022 senilai Rp 502,4 triliun.

Serikat buruh akan terus menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di 34 provinsi hingga puncaknya pada tanggal 4 Oktober 2022. Di Jabodetabek, aksi dipusatkan di depan gedung Istana Negara dan akan diikuti 5 ribu hingga 7 ribu orang.

"Tuntutan aksi tetap sama. Tolak kenaikan harga BBM, tolak Omnibus Law Cipta Kerja, dan naikkan upah buruh," ujar Said dalam konferensi pers virtual, Sabtu, 17 September 2022.

Sebelum tiba pada puncak aksi 4 Oktober 2022, Said mengatakan, rangkaian aksi digelar di sejumlah daerah. Contohnya, buruh akan berunjuk rasa di Jawa Timur, Batam, Ciamis dan Bogor pada 19 September 2022.

Berikutnya, pada tanggal 20 September 2022, buruh berdemonstrasi di Cianjur dan beberapa kota di Jawa Barat. Aksi berlanjut pada 21 September 2022 di Gedung Sate Bandung, Kantor Gubernur Jawa Tengah, dan Balai Kota DKI Jakarta. Sedangkan aksi 22 September 2022 dilakukan buruh di Sukabumi, Jawa Barat.

"Di tengah naiknya BBM, tuntutan kenaikan upahnya sebesar 13 persen adalah harga mati," kata Said.

Bila pada puncaknya, 4 Oktober 2022, pemerintah tak menggubris demonstrasi, para buruh akan menggelar mogok nasional pada akhir November atau awal Desember.

"Mogok produksi diikuti 3 sampai 5 juta buruh, petani, pengemudi, dan kelas pekerja lainnya. Kami akan turun ke jalan," ucap Said.

Menteri Keuangan Sri Mulyani sendiri sudah turun untuk menjelaskan alasan kenaikan harga BBM itu. "Bahwa sebenarnya masalah BBM itu kalau kita pelajari dengan baik, memang ya itu malah memberikan sebuah kesempatan. Bagaimana pun juga kita kan tak bisa (mempertahankan harga lama)," ujarnya. "Kalau nanti tidak dinaikkan, lalu situasi kondisinya malah menjadi lebih sulit, lalu bagaimana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun