Mohon tunggu...
Ahmad Fuad Afdhal
Ahmad Fuad Afdhal Mohon Tunggu... Dosen - Ph.D.

Pengamat isu sosial

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengapa Manajemen Manfaat Farmasi Penting dalam Pelayanan Kesehatan?

8 April 2019   11:17 Diperbarui: 21 April 2021   16:30 1152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pentingnya manajemen farmasi. | pexels

Elemen-elemen dasar dari PBM ada beberapa. Yang utamanya adalah pasien yang disebut berbagi buaya (cost sharing). Ini yang boleh dikatakan sebagai modal penting dari suatu sistem seperti PBM.

Selain itu elemen dasar lain adalah berlakunya pembayaran atas tagihan dari farmasi (Pharmacy Reimbusrsement).  Berikutnya adalah setiap rencana memiliki limit, larangan, dan  ekslusivisme. Elemen ini sangat penting karena akan menjamin kelancaran dan keberhasilan PBM. Ini disebabkan dengan adanya limit.

Jenis obat yang bisa membebebani sistem. 

Sedangkan dengan adanya restriksi  adalah suplai obat yang akan diganti.  Sedangkan untuk  eksklusivisme antara lain dengan memakai Formularium Obat sebagai landasan untuk mengganti biaya obat.

Baca Juga: Kedaulatan Serta Kemandirian Alat Kesehatan dan Farmasi Kita

Aspek administrasi sering dilupakan. Padahal adanya pemrosesan klaim akan menjamin kepuasan anggota.

Sementara itu, untuk menunjang kerja adalah adanya pengumpulan data. Ini kemudian didukung oleh Drug Utilizaton Review (DUR) yang mengklarifikasi pemakaian obat. 

Dengan sendiriya, elemen-elemen dasar dari PBM harus secara konstan melakukan komunikasi antara semua pihak terkait. Sementara itu, sekadar untuk menjadi pegangan pihak penyelenggara PBM, harus mengetahui PBM yang ideal sebagaimana  berikut:

  1. Mencakup obat yang efektif dalam mengobati, namun juga mereduksi biaya obat.
  2. Memberikan keleluasaan pedada para dokter untuk memilih obat yang memenuhi keinginan pasien secara individu.
  3. Memberikan kepada para anggota untuk memilih apotik yang mudah secara akses dan yang memiliki ketersediaan obat-obat yang diperlukan.
  4. Memonitor kepatuhan pasien melalui pengobatan obat.
  5. Mempertahankan data utilisasi pemakaian obat pasien untuk mencegah timbulnya interaksi antara obat yang membahayakan.
  6. Melaksanakan standar penilaian kualitas dengan rinci dan tegas.
  7. Melaksanakan program utilisasi obat  yang tepat dan sesuai.
  8. Mempromosikan keberhati-hatian utilisasi pasien yang memberikan manfaat bagi para anggota dengan strategi yang akan mencakup pembayaran bersama atau pembatasan rencana.

Pengembangan sistem jejaring:

Salah satu faktor yang harus dikembangkan dalam PBM adalah sistem jejaring.  Sistem  ini relatif tidak baru lagi karena sudah dikenal sejak 1980-an di negara-negara maju. Namun, bagi negara-negara berkembang sistem jejaring relatif baru. Salah satu opsi yang terbuka dalam sistem jejaring adalah bahwa unit usaha dalam distribusi obat terbuka luas dengan sistem jejaring ini.

Aspek menarik dengan sistem jejaring adalah komunikasi yang cepat dalam sistem jejaring  terutama dalam hal mencegahnya terjadi hambatan dalam distribusi obat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun