Mohon tunggu...
Sirajul Fuad Zis
Sirajul Fuad Zis Mohon Tunggu... Jurnalis - Public Relations

Penulis, Pengamat Komunikasi, Planner dan Akademis

Selanjutnya

Tutup

Humor

Nasib Orang Miskin

22 September 2018   11:43 Diperbarui: 22 September 2018   12:01 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paket Online Kuburan (tinggal klik untuk masa tua)

Sebagai orang miskin, Joko tidak pernah ke luar kampungnya. Bahkan Ia tak bisa melihat kota Istimewa yang sangat sering di kunjungi penduduk lokal dan mancanegara. Nasib orang miskin, ke kota pun, sekedar melihat bangunan raksasa.

Melihat penderitaan Joko, Ia kerdil secara material untuk bisa menikmati keindahan. Ia hanya sering melihat emas hijau (perbukitan) di mana sumber kekayaan alam. Kayu jati di belakang rumahnya, tak di manfaatkan untuk memperkaya diri.

Bisa saja Ia memotong kayu mahal tersebut, kemudian Ia bisa ke luar kampung dengan kendaraan bergengsi, baju yang kinclong, bahkan Joki punya tanah yang luas, tak bisa dibayangkan jika tanah tersebut berada di tengah kota. Tetapi Joko lebih memilih hidup sederhana, Ia ingin ibu-ibu yang bertopang atas ide Joko ekonomi disana bisa maju.

Tidak demikian dengan dirinya yang masih miskin, Ia hanya ingin bernafas dengan oksigen yang bersih, alamnya baginya sangat penting. Rutinitasnya selalu merawat tumbuhan dan ternak miliknya. Saat ditanya kenapa tidak keluar dari zona kampung, Ia menjawab emas hijauku lebih muliah dari pada bangunan raksasa di Ibu kota Indonesia.

Lantas bagaimana Joko melihat negeri luar?, setiap malam pada pukul 20:00 sampai 21:00,  Ia melihat dunia luar dengan internet. Ia buka video dari setiap negara untuk Ia nikmati, ketika menonton, semua lampu di rumah Ia matikan.

"nasib orang miskin" ujar Joko

Sedikit pemuda seperti Joko yang belum pernah ke luar kampung, karena apa pun yang Ia beli sudah bisa ia pesan,  semua kebutuhan di kampung Joko tersedia. Karena ia ingin kaya, tetapi tidak mau hidup di kita yang banyak polusi.

Joko punya ide untuk bisnis "kuburan online", susahnya orang di kota mencari temoat peristirahatan terakhir. Ia membuat paket VIP yang mempunyai fasilitas ac, tangga masuk kuburan, tempat penyimpanan harta, telfon saat darurat, dan seorang satpam yang menjaga kuburan tersebut. Joko juga menyediakan paket reguler, fasilitas yang ditawarkan pun jauh berbeda kuburan reguler hanya diberi fasilitas lampu kedap kedip harga di dalam dan luar kuburan terlihat hidup.

Berkat bisnis tersebut, Joko menjadi seorang...

BERSAMBUNG...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun