Mohon tunggu...
Sirajul Fuad Zis
Sirajul Fuad Zis Mohon Tunggu... Jurnalis - Public Relations

Penulis, Pengamat Komunikasi, Planner dan Akademis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kontribusi Para Kreatif untuk Komunikasi Politik

22 September 2018   10:18 Diperbarui: 22 September 2018   10:18 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Industri kreatif di Indonesia semakin hari berkembang, terbukti hadirnya para insan kreatif yang punya kontribusi dari berbagai bidang mengaitkannya dengan politik. Isu yang paling laris di Indonesia sekarang adalah isu komunikasi politik berkaitan dengan Pilpres 2019 mendatang.

Kesadaran politik ini terbangun dari pemuda yang mempunyai skill komunikasi dalam menyampaikan pesan, sekalipun mereka bukan dari jurusan komunikasi. Transfer pesan politik tersebut terjadi melalui proses yang sangat panjang sampai kepada tahap diterima oleh audiens.

Insan kreatif yang bisa mendistribusikan pesan via media sosial, punya skill videografi, photografi, editing dan kecakapan memainkan startegi komunikasi. Keahlian tersebut, untuk saat ini tidak perlu mengeluarkan uang saku yang besar untuk belajar.

Modal youtube, semua orang bisa jadi apa saja yang Ia mau. Terasa sekali, media membantu peradaban manusia. Namun krisis interaksi sosial mulai datang, mengamati pola kehidupan milineal lebih peduli dengan peristiwa bencana yang sudah di posting oleh temanya kemudian di komen ikut prihatin. Sedangkan pada kenyataan, aksi nyata kepedulian itu tetap saja mulai terkikis.

Melihat pola komunikasi demikian, tergambar juga arus informasi komunikasi politik bergerak membangun citra masing-masing pasangan calon. Perang ide dan gagasan semakin gencar, argumentasi yang paling kuat akan dipercaya oleh publik.

Anak muda Indonesia, sudah terlibat pada ranah politik kreatif dalam memaparkan kesukaanya kepada salah satu pasangan. Opini yang mereka bawa tentu isu-isu "sexy" yang menguntungkan. Pada kenyataanya, para pelaku politik kreatif  menyampaikan berita yang tidak valid.

Karena pada konsepnya, teori kebenaran dalam sebuah bangsa dikendalikan oleh kekuasaan. Politik kreatif juga mengendalikan media mainstream untuk berkembang. Patut di apresisasi pelaku politik kreatif yang benar-benar menyampaikan kebenaran ke ranah publik.

Mereka yang memang mendedikasikan dirinya untuk menjembatani pesan politik tanpa dibayar, biasanya lebih aktual memberitakan. Orang yang mempunyai kekuasaan dan harta berpotensi mengalahkan opini kebenaran yang sejatinya di sembunyikan.

Maka tak heran, banyak para kreatif merasa terpaksa membuat karya berdasarkan intruksi pimpinan. Ia bekerja, hatinya bertolak belakang dengan karya yang Ia sumbangkan, tetapi secara profesional hal demikian wajar saja jika berpengaruh pada profitnya sebagai makhluk hidup yang butuh anggaran hidup. Posisi demikian, para kreatif merendahkan sedikit ego nya untuk kenyamanan klien.

Kepedulian mereka kepada industri politik kreatif semakin hari sadar bahwa banyak permainan yang berjalan sebelum transfer pesan dimulai. Politik juga bermain pada ranah "game" yang bersifat dinamis, sekarang teman sekian detiknya musuh.

Kontribusi insan kreatif mengeluarkan pendapat, hal itu bentuk pengabdian kepada negeri ini agar mau memilih pemimpin yang menurutnya bagus untuk Indonesia lebih maju. Tetapi banyak juga yang mulai takut bersuara, karena ada presekusi bagi yang punya suara frontal dalam mengkritik lawan politik.

Bersuara saja bisa jadi salah, apalagi diam lebih tambah salah karena kebenaran dapat kubur, di 'amini' secara nyata oleh penerin bagi pengendali skenario kebohongan politik. Oleh karena itu, perlu kontribusi dari para kreatif untuk tetap semangat berkaya menyuarakan kebenaran dengan akun pribadi yang Ia punya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun