Jakarta, kekuatan pemuda untuk membangun bangsa adalah sebuah keharusan yang berasal dari pribadi masing-masing. Tetapi untuk membangun bangsa, seseorang tentu saja tidak bisa sendirian.Â
Sebuah organisasi yang bernama Empower Youth Indonesia (EYI) sangat perhatian terhadap perkembangan globalisasi digital yang terjadi di Indonesia. Ikhsan Tualeka, selaku Founder Empower Youth Indonesia pada Talkshow "Global Citizenship in Digital Era : Chalengges and Prospect in Indonesia" menyampaikan, sudah seharusnya ada nya sinergi beberapa kelompok yang ikut andil dalam membangun bangsa. Sinergi yang dilakukan baik antara sesama komunitas, masyarakat dan pemerintah.(21/07)
Talkshow yang diselenggarakan EYI di Soeltan Coffe mengundang beberapa narasumber yang kompeten. Narasumber pertama, Prof. Etin Anwar P.hd (Chair of Relegious Studies Hobart and William Smith Collage) yang memaparkan kesempatan pemuda Indonesia untuk mewujudkan negara Indonesia terhormat di mata negara lain.Â
Narasumber kedua, Listiana Operananta (Direktur Informasi dan Media Kemenlu) yang memaparkan bahwa betapa pentingnya sebuah diplomasi "diplomacy is an Art". Diplomasi bertugas membuat orang paham terhadap brand yang sedang di bangun. Sejatinya setiap orang adalah diplomasi bagi dirinya, bagi negaranya. Kami yang menjabat di Kemenlu secara legal juga berjuang berdiplomasi untuk membuat nama Indonesia lebih baik, terang Lis.Â
Narasumber kegita, Budi Santoso BBA (Behavior Intellegence Observer). Budi menjelaskan pemuda Indonesia tidak perlu minder berkompetisi dengan masyarakat dunia, potensi pemuda Indonesia bisa mengglobal lebih cepat dengan produk digital.
Seusai Talkshow tersebut, Ikhsan Tualake berharap banyak pemuda yang peduli untuk Indonesia, serta ikut andil dengan program yang sudah dirancang EYI. (Raj)
