Burmalis Ilyas, beliau adalah seorang pengusaha di Jakarta. Lewat tangan beliau dahulu saya pertama kali menginjakkan kaki di Kota Jakarta tanpa biaya satu rupiah pun. Kota Jakarta bagi para perantau yang haus akan uang.Â
Kota Jakarta bagaikan anjungan tunai mandiri (ATM) bagi yang bisa berjuang untuk hidup. Bang Burma ini tinggal di sekitar blok M, saya pernah di ajak kerumah nya yang begitu mewah di dalam, kelihatan diluar mungkin terkesan biasa saja.Â
Sewaktu saya diajak keliling Kota Jakarta, banyak cerita dan motivasi yang diberikan bang Burma. Intisari yang saya tangkap dari perjalanan kami adalah, bahwa pendidikan bisa menyelamatkan bangsa.Â
Ya bangsa Indonesia yang baru-baru panas akan tandas pada tahun 2030 menurut dua orang penulis asal Amerika Serikat. Dari seorang Burma, saya lihat dia memiliki pendidikan yang cukup luar biasa, 2 kali sarjana strata satu di Indonesia, 2 kali  magister (Indonesia-Italia) dan 1 kali doctor (Italia) pada jurusan Hubungan Internasional.Â
Burma termasuk orang yang sangat baik dalam menjalin relasi dengan banyak pengusaha di Indonesia. Menjadi acuan penting bagi saya untuk tetap semangat memiliki pendidikan dan membangun relasi setiap hari.Â
Dahulu awal saya sampai di Jogja, seorang senior memberi tugas kepada saya untuk bisa mencari teman satu hari satu orang, pesan ini sangat berharga bagi saya karena setiap pertemuan-pertemuan yang saya lakukan akan saya sandingkan dengan dunia pendidikan.Â
Pendidikan meningkatkan performa sesorang pada waktunya, saat ini boleh orang beranggapan kepada kita bahwa kita adalah orang miskin, goblok, dan konyol, tapi ingat semua ini proses pematangan bagi insan di dunia pendidikan