Hoka Hoka Bento disymbolkan sebagai sepasang anak yang bersahabat. Yang lelaki bernama Taro. Dan yang perempuan bernama Hanako.
Taro adalah anak laki-laki yang ramah dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Ia suka dengan hal yang berbentuk petualangan dan mengeksplor tempat-tempat baru untuk dikunjungi.
Sedangkan Hanako, adalah anak perempuan yang pendiam, rajin serta patuh dan taat dengan aturan. Hanako juga seorang anak yang sangat peduli dengan temannya, yaitu Taro. Mereka selalu bermain dan berpetualang bersama dan mencari tahu berbagai tempat baru.
Pada 2013, manajemen melakukan peremajaan dan pembaharuan logo dari Hoka Hoka Bento menjadi HokBen. Mengambil dari istilah yang diucapkan penggemar dan pelanggan. Meski cara sajian bergaya khas Jepang, nama HokBen ini tidak akan dijumpai di Jepang. Asli made in Indonesia.Â
Sertifikasi Halal.Â
Nah, ini yang tak kalah penting. Bagi yang muslim- muslimah tidak perlu khawatir soal halal dan thoyyibahnya. Makanan khas kuliner dari HokBen ini sudah mendapat Sertifikasi Halal dari MUI pada tahun 2008.Â
Namun begitu, hampir semua bahan baku makanan ini seperti sayuran sumbernya dari petani lokal. Untuk di Medan, lokasinya diambil dari Berastagi. Para petani ini juga diberdayakan sebagai mitra kerja sama. Begitu juga halnya dengan para peternak, nelayan dan petambak ikan yang ada di sekitar Medan / hinterland-nya.
Walaupun begitu, tetap mendapat pengawasan dari tim ahli HokBen untuk men-cek kesegaran dan mutu yang diproduksi dari mitra binaan HokBen. Jadi produk dan hasil dari petani, petambak, nelayan tetap terjaga sampai di pengolahan dapur Hokben.
Kemudian pada tahun 2017, HokBen memperoleh Sertifikasi System Jaminan Halal (SSJH) dari Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan Dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LP-POMK MUI).