Mohon tunggu...
Firmansyah Arowana
Firmansyah Arowana Mohon Tunggu... Administrasi - Aparatur Sipil Negara

Seorang anak sulung, suami yang beruntung, abi dari duo krucil yang aktif dan lucu, ingin menjadi pembelajar sepanjang hayat, belajar menulis, belajar meneliti

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

SEA Games dan Persepsi Tuan Rumah Pasti Juara Umum

9 Desember 2019   09:38 Diperbarui: 9 Desember 2019   17:58 1865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peringkat negara-negara ASEAN dalam Penyelenggaraan Sea Games 6 Tahun Terakhir, Sumber Wikipedia

Saat ini pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara ke-30 masih berlangsung di Filipina. Sebelum bernama Sea Games dahulunya pesta olahraga tersebut dinamakan Pesta Olahraga Semenanjung Asia Tenggara (Southeast Asian Peninsular Games) disingkat SEAP Games.

Ajang ini pertama kali dicetuskan Thailand dengan tujuan untuk mengeratkan kerja sama, pemahaman dan hubungan antar negara di kawasan semenanjung Asia Tenggara dan pertama diadakan di Bangkok tahun 1959, diikuti oleh lebih dari 527 atlet dan panitia dari negara peserta seperti Thailand, Burma sekarang Myanmar, Malaysia, Laos, Vietnam dan Kamboja yang berlaga dalam 12 cabang olahraga (Wikipedia,akses 2019).

Keikutsertaan Indonesia sendiri baru pada tahun 1977 dan di tahun yang sama SEAP Games resmi berganti nama menjadi Sea Games (Southeast Asian Games) dibawah pengawasan dari IOC (International Olympic Committee) dan OCA (Olympic Council of Asia). Saat ini jumlah negara peserta Sea Games sudah terdiri dari 11 negara Asia Tenggara (Wikipedia,akses 2019).

Di tahun 2019 ini Sea Games yang ke-30 diselenggarakan di kota Manila, Filipina pada tanggal 30 November hingga 11 Desember 2019 dengan 56 cabang olahraga. Total perolehan medali terbaru telah menempatkan sang tuan rumah pada urutan pertama.

Semenjak perhelatannya pada hari pertama sampai hari ini perubahan peringkat hanya terjadi pada peringkat kedua ke bawah.

Hal ini sepertinya juga akan tetap berlangsung sampai berakhirnya Sea Games pada tanggal 11 Desember 2019 nanti dimana sang tuan rumah Filipina kemungkinan besar akan menjadi juara umum.

Sedikit kejutan tentunya jika Filipina dapat menjadi juara umum mengingat secara tradisi Filipina bukanlah sebuah negara kuat di ajang Sea Games, tercatat Filipina hanya satu kali menjadi juara umum Sea Games pada tahun 2005.

Dari 6 kali penyelenggaraan Sea Games terakhir Filipina selalu kalah dari negara-negara big five seperti Thailand, Indonesia, Vietnam, Malaysia, Singapura.

Indonesia sendiri selama penyelenggaraannya sudah 10 kali menjadi juara umum masih kalah dengan Thailand pemegang rekor terbanyak peraih gelar juara umum dengan 13 kali.

Peringkat negara-negara ASEAN dalam Penyelenggaraan Sea Games 6 Tahun Terakhir, Sumber Wikipedia
Peringkat negara-negara ASEAN dalam Penyelenggaraan Sea Games 6 Tahun Terakhir, Sumber Wikipedia

Jika Filipina di ajang Sea Games 2019 ini benar-benar menjadi juara umum tentu merupakan prestasi yang luar biasa sekali bagi negara tersebut mengingat Malaysia dan Thailand adalah kampiun di dua edisi sebelumnya serta Indonesia merupakan negara Asia Tenggara dengan peringkat tertinggi pada ajang Asian Games 2018.

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah begitu cepatnya lonjakan prestasi Filipina mengalahkan dominasi negara-negara big five.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa tuan rumah SEA Games memiliki hak di dalam menentukan jumlah dan jenis cabang olahraga yang akan dipertandingkan.

Piagam dan Aturan SEAGF 2010 telah memperbolehkan tuan rumah memilih 20 cabang olahraga selain dua cabang olahraga wajib dari kategori 1, yaitu atletik dan aquatik tanpa membicarakan lebih detail mengenai beberapa aturan tambahan dan penjelasan lain.

Hal ini menunjukkan bagaimana Filipina sebagai tuan rumah Sea Games 2019 telah memperoleh banyak keuntungan.

Salah Satu Cabor Sea Games 2019 yakni Arnis yang merupakan olahraga khas Filipina, sumber Tribun
Salah Satu Cabor Sea Games 2019 yakni Arnis yang merupakan olahraga khas Filipina, sumber Tribun
Mundur sedikit kebelakang pada penyelenggaran Sea Games sebelumnya dominasi tuan rumah juga sudah terjadi dimana dari 29 kali even ini dilaksanakan dari tahun 1959-2017 hanya 11 kali tuan rumah gagal menjadi juara umum, sisanya 18 kali tuan rumah selalu menjadi juara umum.

Hal ini tentunya dapat menimbulkan persepsi negatif terkait penyelenggaraan Sea Games kedepannya, menurunkan kualitas dan minat bagi penikmat olahraga untuk menyaksikan perhelatan ajang akbar se-Asia Tenggara tersebut, dan ini juga berarti faktor tuan rumah telah menjadi faktor utama yang sangat signifikan untuk mendapatkan prestasi instan mengalahkan faktor lain seperti besaran anggaran dan kuantitas populasi penduduk.

Fenomena tersebut juga akan memberikan dampak yang tidak baik bagi perkembangan olahraga di negara-negara Asia Tenggara sebab prestasi yang di dapat hanya sebatas fatamograna regional, maka jangan heran jika negara-negara Asia Tenggara jarang konsisten berprestasi di even-even dunia yang lebih tinggi semacam Asian Games, Kejuaraan Dunia, dan Olimpiade.

Oleh sebab itu diperlukan adanya perubahan pada Piagam dan aturan SEAGF 2010 tersebut dengan membuat regulasi baru untuk cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan kembali ke 28 cabang wajib dengan ditambah 5 cabang pilihan alias sesuai dengan koridor regulasi International Olympic Committe.

Akhir kata selamat bertanding untuk semua atlet-atlet Indonesia dan raihlah juara kedua pada ajang Sea Games ke-30 kali ini, sebab ada selentingan yang beredar menyebutkan bahwa "Juara Sea Games sesungguhnya adalah yang menjadi juara dua."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun