Mohon tunggu...
rudin
rudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tertarik pada seni dan sastra

sepertinya aku sudah tak ada waktu lagi.\r\ntapi untuk berubah aku belum terlambat.\r\nsemua terasa sangat menghimpit.\r\ndan harus bergerak bebas. (eksistensialisme)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Buku

21 Maret 2017   20:16 Diperbarui: 21 Maret 2017   20:25 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Buku buku tersusun rapi 
Harga-harga pun bermekaran 
Rak demi rak kususuri 
Hangat tercium lembaran demi lembaran 

Terkadang benci harus tercekat mengambang kering tenggorokan 
Bagiku yang tak lagi mampu untuk menimbang nimbang 
Dan harus ku bawa pulang 
Atau harus ku tinggalkan tanpa seikat kembang 

Dalam saku tiada mahar cukup ku bawa 
Karna keinginan untuk semua buku 
Meski penuh sesal 
Kuhirup udara malam itu bagai pertanda maut 
Tidak terpikir lagi
Kucari-cari
Sambil berlari dan berlalu
di sudut sunyi
Karena uangku yang tidak pernah pas untuk membeli
Aku tlah mencuri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun