Mohon tunggu...
rudin
rudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tertarik pada seni dan sastra

sepertinya aku sudah tak ada waktu lagi.\r\ntapi untuk berubah aku belum terlambat.\r\nsemua terasa sangat menghimpit.\r\ndan harus bergerak bebas. (eksistensialisme)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bersama

1 April 2022   14:04 Diperbarui: 1 April 2022   14:08 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku bayangkan kau bagaikan lautan luas, namun terasa sunyi
Ombak-ombaknya melambai dengan suaranya memanggil-manggil
Tiupan angin yang selalu saja menjadi bahan pembicaraan antara mereka para petualang

Kau yang terlelap karena cinta, aku kehilangan kesadaranku
Dalam imajinasi, ku buat kapal agar kau tak sendiri
Lengkap dengan tiang-tiangnya juga layarnya
Bersama keindahannya, burung-burung camar meniupkan seruling dengan nyanyian paling wajar

Cakrawala dan lautan jiwamu
Mengarahkan ku dengan lembut namun penuh dengan gelora
Begitu dahsyatnya!
Dibalik matamu, langit malam bertabur gugus bintang
Bersama derasnya arus gelombang
Kau berbisik serupa angin memberi perintah! Bersamamu lebih jauh lagi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun